FESTIVAL MAKANAN TRADISIONAL, KAMPANYE KEMBALI KE MAKANAN TRADISIONAL
Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan makanan tradisional Pemerintah Kota Yogyakarta melalaui Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Yoyakarta mengadakan Festival Makanan Tradisional (FMT) dan Bursa makanan Tradisional. FMT yang sudah tujuh kali digelar dan menja di agenda tahunan ini digelar di Benteng Vredeburg Minggu,(25/9). Kepala sub dinas Pariwisata pada Dinas Priwisata Seni dan Budaya Kota Yogyakarta Drs. Sudibyo mengatakan FMT 2005 dibagi dalam dua kategori yakni profesional dan non profesional. Kategori profesional diperuntukan bagi kalangan profesinal makanan seperti Hotel, restoran, rumah makan, dan jasa boga termasuk di dalamnya Lembaga Pendidikan Pariwisata, ungkap Dibyo. Sedangkan kategori Non Profesional , lanjut Dibyo, diperuntukkan bagi para pencinta makanan tradisional maupun pengrajin yang masih tergolong home industry. Sementara klasifikasi makanan yang diperlombahkan meliputi minuman tradisional, makanan kecil (snack) tradisional dan menu lengkap. Keluar sebagai juara dari kelompok profesional adalah Prambanan Garden Resto maraih juara I untuk kategori Minuman Tradisional. Sedangkan juara kedua dan ketiga masing masing, Prambanan Garden Resto dan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Kategori Makanan Kecil Tradisional keluar sebagai juara I Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Sedangkan, Akademi Pariwisata Indonesia Yogyakarta dan PROTEPA UGM masing-masing menduduki tempat II dan III. Untuk kategori Menu Lengkap keluar sebagai Juara I dari INNA Garuda Yogyakarta, disusul Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Yogayakarta, dan Pesta Perak durutan II dan III. Sementara itu, di Kelompok Non Profesional kategori Minuman Tradisional juara I diraih Ny. Agung diikuti Ny. Ade dan SMK.N 6 Yogyakarta diurutan II dan III. Kategori Makanan Kecil Tradisional juara I, Ny. Sukesih disusul Yuniseto dan Tri Utami S di tempat II dan III. Sedangkan kategori Menu Lengkap, juara I diraih Vivian Bayu Prawoto dan di urutan II dan III masing-masing SMKN. 4 Yogyakarta dan Ikawisnu. Para pemenang selain mendapatkan trophy Walikota, Ketua DPRD,dan Ketua TPPKK Kota Yogyakarta, juga mendapatkan uang pembinaan, yang junlah keseluruhan mencapai Rp. 7 juta. Tim juri yang menilai berasal dari profesional di bidang makanan, pengamat perkembangan makanan tradisional antara lain Beny dan Tommy B Kamajaya dari HEPBY, Sri Rejeki dari APJI Kota Yogyakarta, Widi Arimbi dari LSM pemerhati makanan tradisinal, dan Paula Sugito dari Masyarakat. Sedang, kriteria penilaian meliputi susunan menu dan cita rasa, komposisi bahan makanan, rsesep, display atau penyajian serta sanitasi makanan. Melihat animo masyakarat yang semakin meningkat dari tahun ke tahun untuk mengikuti FMT dan meyaksikan ajang FMT ini Drs. Dibyo, berharap akan manjadi alternatif pilihan bagi wisatawan untuk memperlama tinggal di Yogyakarta. Selain itu, event FMT ini akan meningkatkan harkat makanan tradisional yang dimiliki Yogyakarta serta mendukung ekonomi berbasis kerakyatan. Kegiatan ini juga merupakan suatu bentuk kampanye untuk kembali ke makanan tradisional, ungkap Dibyo. (@mix)