WALIKOTA PANCANG PATHOK SEKATEN 2006
Pasar Malam Perayaan Sekaten tahun 2006 diharapkan lebih memberdayakan potensi yang ada .Kita akan menonjolkan atau lebih mencerminkan nilai religi dan kerarifan budaya lokal. Disamping itu, perayaan kali juga mampu menangkap roh daripada sejarah sekaten itu sendiri. Hal itu, disampaikan Walikota Yogyakarta, H. Herry Zudianto saat upacara pemancangan Pathok Sekaten Tahun Alip 1939 / tahun 2006 masehi, di Gedung Dwisoto Warso, Alun-alun utara Yogyakarta, Selasa ( 31/1 ). Dikatakan pula oleh Walikota, bahwa pemancangan pathok sekaten bertepatan dengan tahun baru 1 Muharam 1427atau yang lebih dikenal tahun baru Hijrah. Dimana Hijrah dipandang sebagai momentum penting umat Islam. Yaitu keberangkatan atau perpindahan Nabi Muhammad SAW beserta sahabat-sahabatnya dari Makah ke Medinah. Ada beberapa pelajaran berharga dari Hijrahnya Rasulallah SAW yang bisa kita kemukakan didalam membangun kembali umat Islam kedepan. Yaitu langkah keluar dari berbagai krisis yang menerpa bangsa ini. Dan tentunya juga umat Islam menuju kepada langkah strategis dengan kepastian nilai-nilai religiusitas serta pentingnya sebuah pengorbanan atau tekad untuk kita selalu menegakkan kesalehan sosial. Arti harafiah hijrah bukan semata-mata perpindahan dari satu titik ketitik yang lain. Lebih kepada makna perubahan kearah yang lebih baik. Walalupun usaha yang harus ditempuh luar biasa beratnya. Melalui Sekaten sebagai peristiwa budaya yang juga sebagai peristiwa religius dan merupakan ikon sekaligus identitas Yogyakarta. Dan hal itu sudah sepantasnya kita pertahankan dan kita kembangkan nilai-nilai hakikinya sebagai warisan keaneka ragaman budaya bangsa. Untuik itu diharapkan Sekaten kali ini mampu menangkap roh daripada sekaten itu sendiri.