PENCARI KERJA BERPENDIDIKAN S1 DI KOTA JOGJA CUKUP TINGGI

 

Jumlah pencari kerja di kota Yogyakarta masih cukup tinggi. Data yang diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi  kota Yogyakarta  terdapat 21.408 orang yang mencari pekerjaan.  Dari jumlah tersebut sekitar 60 persen  pencari kerja berpendidikan sarjana strata I (S1),  sisanya S2 sebanyak 183 orang dan S3 sebanyak 4 orang dan tamatan SLTA dan lainnya. Demikian ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Wido Risnomo, SH, MT usai  Apel  Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Dinas Tenaga Kerja Jl. Gambiran Yogyakarta.

                Lanjut  Wido Risnomo, jumlah penganggur di Kota Yogyakarta juga masih cukup tinggi. Berdasarkan   data  anggka pengangguran di kota Yogyakarta, sampai saat ini tercatat sekitar  34.000 orang. Untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah pengangguran pemerintah kota Yogyakarta melalui Disnakertrans Kota Yogyakarta   telah melakukan berbagai upaya, termasuk membangun Bursa Kerja On Line (BKOL) yang dapat diakses melalui situs, www. infokerja.web.id.            

Dijelaskan bursa kerja on line ini akan memberikan informasi lengkap kepada para pencari dan pemberi lapangan kerja di seluruh Indonesia. ”Para pencari kerja yang ingin mencari lowongan pekerjaan tinggal mengakses melalui situs www.infokerja.web.id dan dia akan mendapatkan banyak informasi tentang pekerjaan dan persyaratan yang harus dipenuhi.” ungkap Wido. Lebih lajut, Wido mengatakan, Disnakertrans telah bekerja sama dengan perusahaan, dan Biro pengerah tenaga kerja dalam menginformasikan lowongan pekerjaan.

Wakil Walikota, H. Haryadi Suyuti,   mengatakan keberadaan informasi lowongan kerja yang disiapkan Pemkot melalui Disnakertrans yang dapat diakses melalui internet ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat untuk mencari informasi mengenai lapangan kerja.  Wawali berharap  upaya ini dapat diterima oleh masyarakat dalam rangka mengurangi persoalan berkaitan dengan  jumlah angka penganguran di Kota Yogyakarta.

Wawali berpesan keoada Disnakertrans sebagai pengelola admin ini untuk memberikan informasi yang benar akurat kepada pencarai kerja. ”Kalau toh kita tidak memberikan lapangan pekerjaan paling tidak  kita bisa menyalurkan  mereka kepada para  pemberi kerja  yang tidak hanya di kota Yogyakarta atau di Provinsi DIY   tetapi bisa secara nasional.” harap Wawali.

Wakil Walikota berharap tehnologi informasi ini dapat menjadi referensi yang berguna bagi pemberi lapangan kerja  dan  para pencari kerja. Dan kepada masyarakat Wawali berharap agar   dapat memafaatkan tehnologi ini dengan sebaik baiknya.

Sementara itu, apel bulan keselamatan dan kesehatan kerja  kota Yogyakarta  tahun 2008, dilangsungkan di halaman Disnakertrans Kota Yogyakarta, Rabu, (23/1) diikuti oleh perwakilan karyawan pemerintah, BUMN, APINDO, Serikat Kerja dan Buru yang ada di Kota Yogyakarta. Bertindak sebagai Inspektur upacara Wakil Walikota  Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti.

Dalam sambutan yang dibacakan Wawali, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Erman Suparno, mengatakan  penerapan K3 di Indonesia telah diataur dengan peraturan perundang-undangan yang meruopakan bagian yang tidak terpisahkan  bagi perlindungan  hak-hak dasar tenaga kerja seperti hak perlindungan upah, jaminan sosial waktu  kerja dan waktu istirahat  serta hak berserikat. Selain itu, K3 bertujuan untuk menjamin agar semua sumber produksi dapat dipakai secara efisien dan aman, sehingga akan menjamin kelancaran proses produksi dan peningkatan produksi.

Ditambahkan  apabila syarat-syarat K3 tidak dilaksanakan akan berpotensi terjadinya berbagi kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Sementara itu data kecelakaan kerja yang tercatat secara nasional masih cukup tinggi. Tercatat  tahun 2004 sebanyak 95.148 kasus, 99.23 kasus (2005),  dan 95.624 kasus (2006) mengalami penurunan sebesar 3,55%. Oleh karena itu,  menurut Erman perlu adanya sosialisasi, kampanye maupun bentuk upaya lain yang lebih intensif guna meningkatkan kepedulian masyarakat agar K3 menjadi budaya bangsa dalam meningkatkan kepedulian masyarakat dalam segala aktivitas sehingga kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat ditekan atau diminimalkan.

Tema pokok bulan K3 tahun 2008 ”Pembudayaan K3 melalui keunggulan sumber daya  manusia dalam menjamin kelangsungan usaha dan mendorong iklim investasi menuju masyarakat sejahtera”.

Kegiatan bulan K3 di Kota Yogyakarta dilangsungkan dari 12 Januari 2007 – 12 Februari  2008. Kegiatan yang  yang  dilakukan antara lain,  latihan penanggulangan bahaya kebakaran  dan evakuasi, penyuluhan tentang kesehatan dan keselamatan kerja,  pemasangan bendera K3, spanduk dan umbul-umbul ,  penilaian kecelakanan nihil, serta apel bersama.(@mix).