SOSIALISASI PENGAMANAN OBYEK KHUSUS DIGELAR
Pengamanan obyek khusus merupakan peraturan yang sudah diterapkan di Indonesia, dan Polri sebagai penanggungjawab dari kegiatan tersebut. Oleh karenanya kegiatan sosialisasi ini sangat perlu dan mendukung kegiatan operasional pengamanan obyek khusus akan lebih jelas lagi. Sekalipun keamanan di Kota Yogyakarta leatif aman dan kondusif, namun kejadian-kejadian yang aktual saat ini yang memegang ranking adalah penipuan/gendam, hal ini dikatakan Kapoltabes Kota Yogyakarta Drs. Agung
Budi Maryoto,M.Si, dalam acara Sosialisasi Pengamanan Obyek Khusus di Ruang Atas Komplek Poltabes Kota Yogyakarta Jum’at ( 23/11 ) Ditambahkan Agung, sekalipun keamanan relatif aman akan tetapi masalah pengamanan pihaknya tetap meprioritaskan. Hal ini akan lebih menyentuh dimasyarakat apabila ada peran aktif dari masyarakat itu sendiri.
Tindak kriminal yang masih mendominasi di Kota Yogyakarta adalah penipuan, hal ini sangat banyak modusnya, banyak caranya, dan banyak tipuan-tipuannya”Penipuan modus ini sangat sulit kita ungkap, karena apa?, para korban langsung lupa mukanya, hal ini banyak terjadi pada Bank, pertokoan, dan pasar. Mungkin dengan Sosialisasi pengamanan ini, kejadian semacam bisa kita tekan,” tandas Agung.
Pengamanan yang telah diberikan Polri khususnya Poltabes Kota Yogyakarta masih kurang dari harapan, hal ini terjadi karena selain keterbatasan personil, namun juga tugas-tugas dikepolisian lebih dititik beratkan kepada kemitraan. Banyak anggota Polisi yang melaksanakan tugas-tugas khususnya dalam menjalin kemitraan tesebut, katanya. Sementara itu menurut Walikota Yogyakarta Hery Zudianto, masalah ketertiban dan keamanan secara hukum memang tugas dan tanggungjawab Kepolisian, akan tetapi tindak kejahatan akan bisa dicegah dari dini oleh warga masyarakat.
Untuk warga masyarakat yang mengurus obyek-obyek vital, apabila mempunyai kemampuan yang lebih untuk mengamankan dirinya sendiri, mencegah secara dini, lebih komprehensip maka beban dari Kepolisian akan lebih ringan. ” Dengan beban kerja yang lebih ringan bukan berarti harus nganggur, tetapi beban yang ringan tersebut dapat dialihkan ketugas-tugas yang lain yang lebih memerlukan pengamanan yang lebih luas khususnya masyarakat,” Katanya.
Harapanya kedepan menurut Herry, perlu ada kerjasama yang baik dalam menjaga obyek-obyek vital ini, diharapkan pula obyek-obyek vital yang mempunyai kemampuan finansial untuk mampu menjaga sendiri, sehingga back up polisi tidak dilaksanakan sepenuhnya pada obyek-obyek vital tapi dipergunakan untuk memberikan pengayoman kepada masyarakat. Sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan dari beberapa obyek-obyek vital di Kota Yogyakarta antara lain, kantor perbankan, BUMN, sekolah, obyek wisata, bangunan heritage.