Sampai Bulan Oktober 2007, jumlah tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di 14 Kecamatan Kota Yogyakarta mencapai 26 %, demikian disampaikan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak Daerah (KPPD) Kota Yogyakarta Heru Pria Warjaka, SE pada Evaluasi Penerimaan PBB di Balaikota, beberapa waktu lalu. Dijelaskan oleh Heru Pria Warjaka, jumlah tunggakan PBB 26% ini berdasar perbandingan jumlah realisasi penerimaan dengan ketetapan PBB yang dikeluarkan oleh KPPD Kota. Relasisasi penerimaan PBB sampai bulan Oktober sebesar Rp 18.114.787.724 sedangkan ketetapan PBB sebesar Rp 24.705.733.717. “Jadi masih ada tunggakan pada wajib pajak sebesar Rp 6.590.945. 993 dari 25.553 wajib pajak yang telah mendapat Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) PBB namun belum dibayarkan, jumlah wajib pajak yang telah menerima SPPT PBB seluruhnya 86.201 WP” jelas Heru. Ditambahkan oleh Heru, untuk mengintensifkan penerimaan PPB, pihak KPPD telah mengambil langkah-langkah yang stategis yakni mengadakan operasi sisir tunggakan terutama ditujukan kepada WP yang telah menerima surat tagihan pajak dari KP PBB. Selain itu, meminta pula kepada para Lurah di seluruh Kota Yogyakarta untuk terus melakukan pekan pembayaran di RW dan Kelurahan. Sementara itu, dilaporkan pula penerimaan seluruh Pajak Daerah yang dikelola oleh KPPD Kota Yogyakarta sampai Oktober 2007 mencapai Rp 73.360.979.538 dengan penerimaan pada bulan Oktober sendiri mencapai Rp 11.619.403.936,-. Secara rinci Heru menjelaskan, penerimaan pajak daerah bulan Oktober 2007 sebesar Rp 11.619.403.936,- ini berasal dari hasil Pajak Daerah sebesar Rp 4.248.258.143 yang terdiri dari Pajak Hotel Rp 1.534.112.729. Pajak Restoran Rp 728.531.511, Pajak Hiburan Rp 248.731.032, Pajak Reklame Rp 246.496.668, Pajak Penerangan Jalan Rp 1.460.583.363, dan Pajak Parkir Rp 29.802.840,- Penerimaan pajak dari Bagi Hasil Pajak yang mencapai Rp 7.371.145.793 berasal dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Rp 6.168.227.580 dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan sebesar Rp 1.202.918.213,-