SARASEHAN KELUARGA SAKINAH
Kehidupan perkawinan akan berjalan rumit dan panjang. Tanpa persiapan mental yang baik perkawinan akan menjadi formalitas kebersamaan, bukan semata-mata karena telah memenuhi syarat-syarat material seperti sandang, pangan dan papan, tetapi peran yang akan ditanggungnya menuntut kedewasaan dan tanggungjawab serta kewajiban yang harus dilaksanakan dengan baik. Hal itu terungkap dalam Sarasehan Keluarga Sakinah bagi PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, di Ruang Utama Atas Balaikota, Sabtu (8/12).
Sarasehan yang diikuti oleh 75 pasutri PNS di Lingkungan Pemkot Yogyakarta ini diselenggarakan oleh Kantor Departemen Agama Kota Yogyakarta. Menampilkan nara sumber Dr.H Khoirudin Bashori rektor UMY, Dr.H.Yanuhar Ilyas Dekan Fakultas Agama Islam UMY, dan Drs.H.Zamari. Sarasehan Keluarga Sakinah bagi PNS ini merupakan salah satu upaya alternatif untuk membentuk tatanan masyarakat yang dirahmati Allah.
Walikota Yogyakarta dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Kandepag Kota Yogyakarta, Drs H Nasiruddin, M.Hum mengatakan, Keberhasilan pembangunan di Kota Yogyakarta sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak terbentuk keluarga-keluarga yang sakinah dalam masyarakat. Karena hanya rumah tangga sakinahlah yang dapat menjadi fondasi bagi berdirinya masyarakat dan bangsa yang beradab, maju dan beriman. Merawat dan mendidik anak agar menjadi khairunnas di era global dan modern seperti saat ini tidaklah mudah. Setiap orang tua perlu memiliki kemampuan yang memadai untuk menjalankan tugas dan fungsi yang besar ini. Menjadikan rumah dan keluarga sebagai surga bagi anak-anak melalui tangan bijak sang ayah dan ibu. Tugas para orangtua adalah meyakinkan bahwa keluarga mereka benar-benar aman, nyaman dan tempat berlindung yang tepat bagi anak-anak, dimana mereka dapat menjadi cerdas, sholeh dan tercukupi kebutuhan lahir dan batinnya, lanjutnya.