KERUKUNAN UMAT BERAGAMA :DIALOG DAN KERJASAMA PERLU DIKEMBANGKAN
Dalam mewujudkan kehidupan yang harmonis antar umat beragama di Kota Yogyakarta perlu dikembangkan budaya dialog dan kerjasama sehingga kerukunan antar umat beragama bisa senantiasa terbina dan terpelihara, demikian hal ini terungkap dalam acara Dialog Antar Umat Beragama di Ruang Utama Bawah Balaikota, Minggu (9/12)
Dialog Antar Umat Beragama ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia Yogyakarta diikuti oleh utusan dari MUI Kota, MUI Kecamatan se Kota, Organisasi Keagaam se Kota, perwakilan dari agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha dan Khonghutcu. Dibuka oleh Asisten Ketua MUI Kota Yogyakarta, H Hassan Baihaqi dalam makalahnya menyampaikan bahwa kerukunan dan kerjasama sosial kemasyarakatan antar umat beragama dapat dilaksanakan dengan saling memberikan dukungan dan bantuan untuk kemaslahatan umat manusia dalam arti yang seluas-luasnya. ”Kerjasama, saling memberi dukungan dan bantuan ini yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama” katanya. Ditambahkan, dari perspektif ajaran agama Islam, Islam membuka diri agar umatnya hidup rukun dengan umat agama lain, namun hanya terbatas pada hubungan kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan tanpa mencampuri dalam urusan ritual keagamaan.
Sementara itu, utusan dari Agama Katholik, A.Joko Wiyono S.Pd, MS, mengatakan, sesuai dengan Ajaran Sosial Gereja (ASG) umat Katholik bersedia membangun kerjasama dengan berlandaskan semangat persaudaraan dengan umat beragama lain. Ditambahkan, umat Katholik menyadari sepenuhnya bahwa dalam menjalankan pelayanannya tidak sendirian melainkan harus bekerjasama dengan semua warga dan golongan masyarakat termasuk dengan umat beragama lain. Sedangkan utusan dari Kristen Pdt, Hoposan Sianturi menegaskan, dialog antar umat beragama merupakan langkah awal dalam membangun kerjasama dalam menyikapi isu-isu sosial yang berkembang di tengah masyarkat yang multikultural, selanjutnya secara terbuka harus mampu memulai dan mempertahankan untuk menjalin hubungan baik intern maupun antar umat beragama.
Asisten Administrasi, Muh Arifin, SH dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah meminta kepada umat beragama di Kota Yogyakarta untuk senantiasa membantu pemerintah dalam menciptakan kerukunan umat bergama dan meminta kerukunan umat beragama ini dapat dijadikan modal kuat untuk membina persatuan dan kesatuan masyarakat.
Dialog Antar Umat Beragama ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia Yogyakarta diikuti oleh utusan dari MUI Kota, MUI Kecamatan se Kota, Organisasi Keagaam se Kota, perwakilan dari agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha dan Khonghutcu. Dibuka oleh Asisten Ketua MUI Kota Yogyakarta, H Hassan Baihaqi dalam makalahnya menyampaikan bahwa kerukunan dan kerjasama sosial kemasyarakatan antar umat beragama dapat dilaksanakan dengan saling memberikan dukungan dan bantuan untuk kemaslahatan umat manusia dalam arti yang seluas-luasnya. ”Kerjasama, saling memberi dukungan dan bantuan ini yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama” katanya. Ditambahkan, dari perspektif ajaran agama Islam, Islam membuka diri agar umatnya hidup rukun dengan umat agama lain, namun hanya terbatas pada hubungan kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan tanpa mencampuri dalam urusan ritual keagamaan.
Sementara itu, utusan dari Agama Katholik, A.Joko Wiyono S.Pd, MS, mengatakan, sesuai dengan Ajaran Sosial Gereja (ASG) umat Katholik bersedia membangun kerjasama dengan berlandaskan semangat persaudaraan dengan umat beragama lain. Ditambahkan, umat Katholik menyadari sepenuhnya bahwa dalam menjalankan pelayanannya tidak sendirian melainkan harus bekerjasama dengan semua warga dan golongan masyarakat termasuk dengan umat beragama lain. Sedangkan utusan dari Kristen Pdt, Hoposan Sianturi menegaskan, dialog antar umat beragama merupakan langkah awal dalam membangun kerjasama dalam menyikapi isu-isu sosial yang berkembang di tengah masyarkat yang multikultural, selanjutnya secara terbuka harus mampu memulai dan mempertahankan untuk menjalin hubungan baik intern maupun antar umat beragama.
Asisten Administrasi, Muh Arifin, SH dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah meminta kepada umat beragama di Kota Yogyakarta untuk senantiasa membantu pemerintah dalam menciptakan kerukunan umat bergama dan meminta kerukunan umat beragama ini dapat dijadikan modal kuat untuk membina persatuan dan kesatuan masyarakat.