591 JUTA UNTUK PERPUSTAKAAN MASYARAKAT

Perpustakaan komunitas menduduki peran strategis untuk mendidik dan
memperluas akses informasi bagi masyarakat melalui jalur non formal.
Perpustakaan komunitas dapat dijadikan motor penggerak terwujudnya
masyarakat baca. Pendidikan di Negara maju telah mengedepankan buku
sebagai pilar pengetahuan dan sekaligus sebagai media dan sumber belajar
dalam pendidikan. Perpustakaan komunitas juga dapat menjadi agen cultural
dalam rangka mewujudkan masyarakat cerdas yang memiliki sikap kritis
karena memiliki wawasan luas, meningktakan apresiasi terhadap budaya dan
lingkungan, meningkatkan ketrampilan bekerja sehingga dapat mandiri,
mendorong sikap dan moral yang semakin saleh dan santun.
Demikian sambutan Walikota yang disampaikan Wakil Walikota Haryadi Suyuti
dalam Launching Pewmberian Bantuan Perpustakaan Masyarakat dan Pengukuhan
Forum Perpustakaan Masyarakat Kota Yogyakarta Tahun 2007 di Perpustakaan
Komunitas Baca Satu Sembilan, Patangpuluhan Yogyakarta, Sabtu (29/12).
Pemerintah Kota Yogyakarta menyerahkan bantuan sebesar 591 juta rupiah
kepada 110 (seratus sepuluh) perpustakaan masyarakat di wilayah Kota
Yogyakarta. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Wakil
Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti kepada Gendon, Ketua Perpustakaan
Komunitas Baca “Satu Sembilan”
Perpustakaan masyarakat penerima bantuan tersebut terbagi dalam 3
kategori, antara lain kategori A yaitu perpustakaan yang sudah baik
sebanyak 33 perpustakaan yang masing-masing memperoleh bantuan sebesar
Rp. 5,5 juta. Kemudian kategori B yaitu perpustakaan yang sudah
terbentuk, tetapi belum berjalan sebagaimana mestinya karena kurangnya
dana operasional atau koleksi buku yang dimilikinya sudah jenuh. Jumlah
perpustakaan kategori B yang mendapat bantuan sebanyak 35 perpustakaan
masing-masing menerima bantuan sebesar Rp. 4,5 juta. Selanjutnya
perpustakaan Kategori C yaitu perpustakaan rintisan sejumlah 42
perpustakaan masing-masing menerima bantuan sebesar Rp. 6 juta.
Bantuan tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan kegiatan, sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh perpustakaan penerima. Diharapkan juga
bantuan ini akan memberi motivasi kepada perpustakaan masyarakat untuk
berjuang turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan banyaknya
perpustakaan di RW/Kampung akan dapat turut mempertahankan Kota Yogyakarta
sebagai Kota Pendidikan.
Menurut Wawali, Kesadaran masyarakat pada buku akhir-akhir ini mulai
semakin tinggi. Artinya dorongan untuk membaca buku sudah bisa diharapkan
di masa depan. Semakin banyak masyarakat yang mulai menyukai buku. Bahkan
di kalangan generasi muda buku menjadi sesuatu yang diburu, sebab mereka
telah mampu memposisikan buku sebagai referensi penting dalam pergaulan
social mereka.
Namun demikian, menurut Wawali, salah satu keluhan masyarakat yang cukup
klasik mengenai buku adalah tingginya harga buku. Padahal masyarakat harus
distimuli untuk belajar tanpa henti agar sumber dayanya meningkat. Oleh
karena itu penciptaan suasana yang kondusif, penumbuhan minat baca,
pemberdayaan segala fasilitas dan potensi yang dapat mendorong masyarakat
belajar secara mandiri menjadi syarat mutlak dan harus diupayakan oleh
seluruh pihak, baik oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha,
tandasnya.
Acara yang dihadiri oleh unsur pejabat Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta,
pemuka masyarakat dan ratusan pelajar / guru di wilayah Kecamatan
Wirobrajan serta perwakilan dari komunitas perpustakaan se-Kota Yogyakarta
ini dimeriahkan oleh penampilan prajurit Bugis Kraton Ngayogyokarto.
Selain itu juga dilakukan penggalangan koleksi buku dengan lelang buku dan
‘dodol dawet’ (jual dawet) oleh Wawali dan Kepala Dinas Pendidikan Kota
Yogyakarta Drs Samsuri.
Pada kesempatan itu pula Wakil Walikota melakukan pengukuhan Pengurus
Forum Komunikasi Perpustakaan Masyarakat (FKPM) Kota Yogyakarta. FKPM
merupakan wadah yang bergerak dalam pengembangan pendidikan non formal dan
sebagai media untuk menyalurkan aspirasi bagi kepentingan anggota serta
untuk mempererat tali silaturahim antar pengurus, anggota dan pengunjung
perpustakaan.