Keberhasilan sebuah program pemerintahan bukan ditentukan oleh kepandaian
Walikota untuk memimpin namun 70 persennya ditentukan oleh kinerja dari
kepala SKPD di masing-masing instansi. Disamping itu loyalitas semua
karyawan juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan sebuah program.
Demikian ungkap Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto, saat upacara apel
bulanan karyawan di Kompleks Balaikota Yogyakarta, Kamis, (17/01). Pada
kesempatan itu pula dilakukan penyerahan SK Pensiun kepada Karyawan Pemkot
yang purnah tugas dan penyematan PIN kepada Pegawai Pilihan Pemkot tahun
2008.
Walikota dalam sambutannya mengajak semua karyawannya untuk benar-benar
mempersiapkan rencana kerja yang telah disusun dan melakasanakannya
dengan dedikasi yang tinggi untuk kepentingan masyarakat. Memasuki tahun
baru 2008 Walikota mengajak karyawan untuk memperbarui semangat kerja dan
memberikan yang terbaik bagi kota Yogyakarta dan juga lebih luas merupakan
sumbangsih bagi bangsa dan negara Indonesia sebagai wujud nyata dari
sumpah jabatan yang telah diucapkan ketika awal menjadi Pegawai Negeri
Sipil.
Menyambut tahun anggaran 2008 Walikota berharap karyawan Pemkot
mempersiapkan rencana kerja yang dituangkan kedalam APBD yang akan
disahkan DPRD Kota Yogyakarta dengan baik. Dikatakan pengesahan APBD
merupakan langkah awal namun yang terpenting menurut Walikota adalah
langkah – langkah strategis untuk mengimplementasikan anggaran menjadi
sesuatu yang bermakna bagi masyarakat dan menjadi tolak ukur kinerja yang
mampu dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Untuk mencapai hal
tersebut lanjut Walikota dibutuhkan tim solid dalam gerak, langkah, dan
pikiran yang dituangkan dalam komunikasi dan koordinasi yang baik antar
sesama karyawan Pemkot.
Usai apel bulanan karyawan , bertempat di ruang utama atas kompleks
Balaikota Yogyakarta, Walikota Yogyakarta menghadiahi karyawan yang
terpilih sebagai Pegawai Pilihan dengan sebuah puisi berjudul Pemenang
versus Pecundang. Puisi ini dibacakan Walikota di depan 137 karyawan dari
masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdiri dari
unsur pegawai pejabat struktural dan non pejabat struktural di Pemerintah
Kota Yogyakarta. Walikota menyematkan Pin Pegawai Pilihan kepada 11
perwakilan karyawan pilihan dari 6 SKPD di pemerintahan kota Yogyakarta.
Latar belakang timbulnya ide Pegawai Pilihan (atau oleh Walikota disebut
Pegawai Idol) awalnya timbul akibat rasa haus akan prestasi positip dari
karyawan atau Pegawai Negeri Sipil yang ada di lingkungan pemerintahan.
“Pemerintah Indonesia maupun pemerintah kota Yogyakarta sangat haus akan
prestasi-prestasi positif , tetapi yang terjadi di bangsa ini, yang
mengemuka adalah prestasi-prestasi negatif. Kita butuh orang-orang yang
dapat menyebarkan virus-virus kebaikan untuk berprestasi dengan lebih
baik dimanapun mereka mengabdi. Secara khusus di Pemkot Yogyakarta.”
Ungkap Walikota.
Dari gagasan inilah Walikota membuat kebijakan yang dituangkan dalam
Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 74 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan
Seleksi dan Penetapan Besaran Hadiah Pegawai Pilihan di Lingkungan Pemkot.
Pemilihan pegawai pilihan ini dilakukan dengan kriteria yang sangat
terbuka dimana penilaian diserahkan kepada lingkungan dan disesuaikan
dengan karakteristik SKPD bersangkutan. Walikota berharap mereka yang
telah terpilih menjadi pegawai idol akan menjadi contoh yang
komprehensip bagi karyawan lain di lingkungannnya. Walikota juga berpesan
agar pegawai pilihan tetap mempertahankan predikat sebagai pegawai pilihan
dan lebih meningkatkan dedikasi pengabdian kepada masyarakat , bangsa dan
negara.
Pegawai pilihan terpilih diberi penghargaan berupa PIN dan uang pembinaan
masing-masing sebesar Rp. 500 ribu untuk staf kelurahan, Rp. 1 juta untuk
staf, dan Rp.1,5 juta untuk pejabat struktural dan Piagam Penghargaan.
Para pegawai pilihan diwajibkan mengenakan PIN tersebut selama setahun
penuh terhitung mulai tanggal disematkan. Penilaian Pegawai pilihan akan
dilakukan setiap tahun.
Sementara itu, kepada para pegawai yang memasuki masa pensiun Walikota
berharap agar tetap mengabdikan diri kepada masyarakat. “ Masa pensisun
bukan berarti pensiun dari segala pengabdian tetapi memulai membuka
pengabdian baru kepada masyarakat dan lingkungannya.