18 PELAJAR DI JARING PETUGAS POL PP

Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta bersama dengan aparat lain dari Poltabes Kota Yogyakarta, Dinas P dan P, Kantor Kesbangpor dan BID Kota Yogyakarta kembali mengadakan penertiban pelajar sebagai upaya pembinaan Pelajar di Kota Yogyakarta.


Dalam pembinaan pelajar yang dilaksanakan Selasa (26/2), Tim Pembinaan Pelajar Kota Yogyakarta berhasil menjaring 18 pelajar yang kedapatan sedang bermain game di Bintang Net, salah satu game online di sekitar Wirobrajan Yogyakarta. Salah seorang yang didapati sedang bermain game ini ternyata masih berstatus sebagai Siswa Sekolah Dasar, yang membolos dengan alasan karena sering di-kompas oleh teman-temannya. -Dari pada dikompas teman, lebih baik saya main keluar- Kata Siswa SD tersebut saat dimintai keterangan oleh petugas kenapa meninggalkan jam pelajaran.


Dalam pembinaan ini, petugas juga mendapati seorang siswa SMA swasta di bilangan Jl Ibu Ruswo yang sering ketangkap sedang berada di arena permainan, saat diberi pembinaan oleh petugas, siswa tadi mengatakan tidak akan mengulangi lagi dan mengaku bersedia dilaporkan ke polisi jika kedapatan lagi mbolos di game center.
”Saya janji Pak, tidak akan mengulang lagi, kalau ketangkap lagi, saya bersedia diproses di kepolisian sekalian” katanya.

Adi Suryo Widodo selaku koordinator lapangan Tim Pembinaan Pelajar ini mengatakan, siswa tersebut memang sering ketangkap saat keluyuran pada saat jam pelajaran, dan sudah disuruh mengisi surat pernyataan serta diberikan peringatan. Terkait hasil pembinaan kali ini, Adi Suryo Widodo mengatakan bahwa hasil kali ini termasuk hasil yang masuk kategori cukup besar, hanya disatu lokasi saja petugas berhasil menjaring 18 siswa sekaligus. Terdiri dari Siswa SD, SMP dan SMA, bahkan ada juga siswa perempuan yang terjaring.
”Ya itu tadi, ternyata yang ketangkap kali ini tidak hanya siswa laki-laki saja namun juga ada 5 siswa perempuan, setelah diberikan peringatan, hasil pembinaan ini akan kami kirim pula ke sekolah agar dilakukan pembinaan lebih lanjut oleh pihak sekolah” Kata Adi.

Dalam pembinaan pelajar ini, tempat tempat permainan yang ditengarai sering menjadi ajang bolos sekolah juga dimintai untuk ikut menjaga citra kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan, yakni dengan dimintai menempelkan larangan pelajar berseragam dilarang memasuki game center.

Sebagai Kota Pendidikan, adanya pelajar berseragam memasuki lokasi game center tersebut merupakan contoh buruk yang harus segera dihilangkan Kata Adi menambahkan.