Group Ludruk Kesenian Tradisional Ludruk Jawa Timuran pimpinan Momon
yang beralamatkan di jalan Genteng no. 85 Surabaya akan menampilkan
kebolehannya menghibur warga Yogyakarta di panggung kesenian Pasar Malam
Perayaan Sekaten di Alun Alun Utara Kota Yogyakarta.
Pementasan Ludruk yang mengambil cerita “Mlaku-mlaku Nang Tunjungan” ini
merupakan kerjasama Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Pemerintah Kota
Surabaya. Kepala Dinas Pariwisata , H. Hadi Mochtar, SE,MM mengatakan
pementasan ludruk ini rencanannya akan dilaksanakan Rabu, 12 Maret 2008,
pukul : 20.00 WIB sampai selesai dan mengambil tempat di Panggung Kesenian
Pasar Malam Sekaten (PMPS).
Ditambahkan Hadi Mochtar, selain kesenian ludruk yang dimainkan 35 orang
seniman , pentas seni yang juga akan disaksikan oleh pejabat dari
pemerintah Kota yogyakarta danKota Surabaya ini akan menampilkan tari
kreasi baru anak-anak, sholawat Tradisional”Montro”, tari klasik gaya
Yogyakarta dari SMKI, dan dagelan Mataram”Gacul Mataram”.
Hadi Mochtar berharap warga masyarakat Yogyakarta dapat ikut menyaksikan
pementasan yang merupakan kerjasama antar daerah khususnya di bidang
kesenian. Hal ini dapat menambah wawasan berkesenian warga dan sebagai
daya tarik wisata yang dapat dikembangkan. Menurutnya kerjasama di bidang
kesenian ini akan terus dipertahankan .
Sementara itu, untuk kegiatan prosesi Miyos Gongso atau keluarnya
perangkat Kagungan Dalem Gongso“ Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai
Naga Wilaga dari Kagungan Dalem Gongso Cepuri Kraton Ngayogyakartao
Hadiningrat menuju Pagongan halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta akan
dilaksanakan Kamis malam, 13 Maret 2008.
Hadi Mochtar, menjelaskan jalur prosesi Miyos Gongso dari Bangsal
Poinconiti, menaiki regol Brajanala, Siti Hinggil, menuruni tangga menuju
Pagelaran Kraton Yogyakarta, ke utara menuju jalur Conblock, sampai
Ringin Kurung kea rah barat menuju Masjid Besar Kauman Yogyakarta.
Sebelum Gongso dikeluarkan menuju Masjid Gedhe Kauman dilakukan
penyerahan tanggung jawab dari pihak Kraton Yogyakarta yang diwakili oleh
utusan Dalem Drs. KRT. Waseso Winoto, kepada Pemerintah Kota Yogyakarta
dalam hal ini dilakukan oleh Drs. KMT. H. Purawantodipuro bertempat di
bangsal Ponconiti. Upacara ini dilanjutkan dengan sebar Udhik-Udhik oleh
utusan Dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, sebagai perlambang sedekah
Dalem untuk keselamatan dan kemakmuran rakyat.
Berakaitan dengan jalannnya upacara prosesi Miyos Gongso, Hadi Mochtar
menambahkan , prajurit yang akan mengiringi (Jawa: mengurung-ngurung)
prosesi antara lain, Prajurit Jogokaryo, Prawirotomo, dan semua Kapten dan
Panji.