Pemkot Yogya Masuk 10 Besar Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemkot Yogya melakukan paparan untuk seleksi Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahap tiga pada hari Kamis (02/04). Itu berarti Pemkot Yogya telah masuk ke dalam seleksi 10 besar perhelatan PPD tingkat kota oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Pada paparan PPD tahap tiga, Pemkot Yogya bersama pemangku kepentingan terkait melakukan paparan di hadapan Tim Penilai Umum (TPU) dan Tim Penilai Independen (TPI) dari PPD. Pemkot Yogya yang dipimpin oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mempresentasikan pembangunan dan pengembangan kawasan strategis Kelurahan Karangwaru.
“Kita melaksanakan pembangunan dengan cara bottom up yang sesuai dengan RPJMD. Setiap program merupakan aspirasi dari warga sampai level RT-RW, ketua kampung, dan tokoh masyarakat sehingga bisa menghasilkan program-program strategis,” ujar Heroe.
Heroe melanjutkan, “Program-program strategis kemudian disinkronisasi menjadi sebuah masterplan terintegrasi yang bertujuan pada tumoto, tumonjo, dan kroso. Tumoto berarti proses dan pelaksanaannya tertata, tumonjo adalah membuahkan hasil optimal, serta kroso yaitu manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat sendiri.”
Selanjutnya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono, juga menambahkan penjelasan tentang 5K. “Pengembangan Kawasan Strategis Kelurahan Karangwaru melewati analisa potensi skala prioritas yang mengkolaborasikan unsur “5K”. Yaitu K1 Kota, K2 Korporat, K3 Kampus, K4 Kampung, dan K5 Komunitas. Tujuannya agar pembangunan dapat dilakukan secara sinergis dan fokus.”
Acara paparan berlangsung selama hampir tiga jam. Ketika paparan dari tim Pemkot Yogya selesai, acara dilanjutkan dengan diskusi antara Pemkot Yogya dengan TPI dan TPU Bappenas. Pemkot Yogya bersaing dengan sembilan pemkot lain yaitu Bandung, Banjarbaru, Denpasar, Dumai, Jambi, Palembang, Padang, Semarang, dan Surabaya. (Fjr)