SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA TANAM POHON UNTUK MUSEUM BIOLOGI

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA.N ) 07 Yogyakarta  bulan Juli 2008 nanti
akan memasuki usia 25 tahun. Dalam rangka lustrumnya ke – 5 ini, SMA. N
7 Yogyakarta Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Yogyakarta mengadakan
serangkaian kegiatan diantaranya acara peduli lingkungan.
Untuk acara peduli lingkungan ini SMA Negeri 7 Yogyakarta bekerjasama
dengan Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta mengadakan program
penanaman 1.000 batang pohon yang terdiri dari Mahoni, Sengon Laut,
Manggis, Sawo Kecik, Rambutan , dan beberapa tanaman berbuah lainnya.
Kepala Sekolah SMA.N. 07 Yogyakarta Drs. H Mawardi mengatakan kegiatan
penanaman 1000 pohon di lingkungan sekolah dan lingkungan sekitarnya ini
bertujuan untuk mendukung program Jogjaku Hijau yang dicanangkan
Pemerintah Kota Yogyakarta. Selain itu, didasari oleh keprihatinan akan
kerusakan lingkungan hidup sudah semakin sedemikian parah.
Mawardi mengungkapkan SMA Negeri 07 ingin menjadikan lingkungan
pendidikan yang hijau dan rindang. Lebih penting dari itu akan
menjadikan SMA. N. 07 sebagai museum biologi yang menjadi pusat
penelitian biologi bagi Siswa SMA. Negeri 07 pada khususnya dan warga
masyarakat di kecamatan Mantrijeron pada umumnya.
Drs. H Mawardi menambahkan pohon – pohon yang dibagikan ini nantinya
akan ditanam disekitar lingkungan sekolah. Untuk pemeliharaannya Marwadi
menjamin akan menjaga dan merawat dengan baik sehingga dalam kurun waktu
dua atau lima tahun kedepan bisa dirasakan manfaatnya. Dijelaskan,
penanaman pohon ini diharapkan akan bermanfaat bagi siswa terutama untuk
kepentingan penelitian di bidang biologi di SMA. Negeri 7 Yogyakarta dan
warga masyarakat di sekitarnya.
Untuk penanaman pohon di wilayah – wilayah kecamatan Mantrijeron, Drs.
Marwadi menjelaskan, pihak sekolah akan berkoordinasi dengan Camat
setempat berkaitan dengan titik – titik dan lingkungan, wilayah danm
kelurahan mana yang akan ditanami. Sedangkan penanamannya dan
perawatannya akan dilakukan oleh siswa SMA. N. 7 Yogyakarta belerja
sama dengan warga masyarakat.
Mawardi berharap pohon yang ditanam ini nantinya ada orang yang
merawatnya. Sehingga tumbuh dan kembang pohon tersebut akan terus
terpantau. Marwadi berharap, program penanaman pohon ini tidak hanya
sekedar acara seremonial saja yakni ditanam, kemudian ditinggal pergi,
lalu didiamkan saja. Diharapkan dengan penanaman pohon ini, dalam jangka
panjang, persoalan polusi udara di Kota Yogyakarta bisa dikurangi sedikit
demi sedikit.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan hidup Kota Yogyakarta, Ir. Hadi
Prabowo, mengatakan bahwa sekitar sepuluh tahun yang lalu hasil foto udara
kota Yogyakarta, ruang terbuka hijuanya sekitar 26 persen dari luas
kota. Jumlah ini mengalami penurunan lagi sehingga menjadi Cuma 23 persen.
Sedangkan pada lima tahun kedepan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta,
ditugaskan untuk mewujudkan ruang terbuka hijau mencapai 30 persen. “Ini
artinya sekitar 7 persen terbuka hijau yang harus dilakukan penghijauan di
Kota Yogyakarta ini,” ungkap Hadi Prabowo yang juga menjabat sebagai ketua
Komite di SMA.N. 7.
Berkaitan dengan kegiatan penghijauan yang dilakukan SMA. N. 7
bekerjasamna dengan STT Nasional Yogyakarta ini, Prabowo mengatasnamai
Pemkot Yogyakarta mengucapakan terima kasih karena secara tidak langsung
mendukung usaha Dinas Lingkungan Hidup untuk menghijaukan ruang terbuka
yang ada di kota Yogyakarta.
Ditambahkan Prabowo, tindakan kecil yang dilakukan SMA. N. 7 dan STT
Nasional dengan menanam pohon secara tidak langsung akan membantu
mengurangi dampak pencemaran udara secara global dan lebih khusus,
diharapkan masyarakat kota Yogyakarta akan memperoleh kembali udara segar,
kualitas kesehatan di masa yang akan datang terus meningkat.
Pada kesempatan itu dilakukan penyerahan simbolis pohon dari ketua STT.
Nasional Yogyakarta, Ir. Raden Sukrisno, ST,MT,Phd. kepada kepala sekolah
SMA.N 7 Yogyakarta. Usai penyerahan , pohon-pohon diserahkan ke siswa SMA.
Negeri 7 Yogyakarta unutk dilakukan penanaman. (@mix)