PERINGATI HUT KE-61,  PEMKOT JOGJA GELAR AKSI DONOR DARAH

Dalam rangka memperingati Hari Jadinya ke – 61 Pemerintah Kota Yogyakarta menyelenggrakan  aksi donor darah. Aksi ini dilakukan di Pendopo Balaikota Yogyakarta. Walikota Yogyakarta, H. Herry Zudianto, Sekda Kota Yogyakarta, Drs. Rapingun dan para  Pejabat serta staf di lingkungan Pemkot Yogyakarta beramai-ramai mendonorkan darahnya, Kamis(05/06).

 

Wakil Kepala Unit Transfusi Darah Kota Yogyakarta dr. Titin Budiarti, mengatakan Palang Merah Indonesia Cabang Yogyakarta setiap harinya  membutuhkan sekitar 100 kantong darah  dari  golong A, B, O, AB. “Saat sekarang ini rata – rata pemenuhannya untuk bulan Maret , April dan Mei  2008 cukup terpenuhi oleh pendonor darah sukarela.”ungkap dr Titin.

 

Dr. Titin menambahkan  mendonorkan darah kepada orang lain sangat memberikan kemanfaatan bagi pendonor yang bersangkutan dan juga bagi orang lain yang didonorkan. 

 

Yang paling baik para pendonor darah itu  mendonorkan darahnya tiap 3 bulan sekali. Sehingga perputaran darahnya lebih baik lagi karena  setiap pengambilan terjadi regenerasi. Selain itu, dari donor sendiri  akan kita lakukan pemeriksanaan screening  terhadap hepatitis B, Hepatitis C,  dan HIV. Dengan demikian  kalau pendonor rutin menymbangkan tiaqp 3 bulan sekali  secara otomatis pula yang bersangkutan mengecek kesehatan  rutin pula terhadap penyakit-penyakit tersebut.

 

Penacarian darah. Kalau kita kekurangan dari para pendonor sukarela kita mencari dari keleurga sebagai pendonor penggganti. Tapi kalau misalnya masih kuirang kita minta  kiriman  darah dariUnit Transfusi Darah darah PMI  Cabang lain seperti Jakarta atau Surabaya, Solo Dll.

 

Untuk penggunaan darah di PMI Kota Yogyakarta  perbulan rata-rata 4500 kantong.darah  Tetapi yang menggunakan ini bukan saja masyarakat kota  Yogyakarta, tetapi sebagian besar dari luar,  karena rumah sakit di Yogyakartra ini merupak rumah sakit rujukan.

 

“Ini tidak imbang. Yang donor hanya warga Kota Yogyakarta tetapi yang menggunakan darah sampai ke Jawa Tengah Bagian Selatan. Prosentasenya 40 percent berbanding 60 percent. 40 percent untuk warga DIY, 60 percent untuk warga luar DIY,” Jelas Titin.

 

Ketika ditanya apakah kondisi seperti itu akan menimbulkan masalah. Titin menegaskan prinsip PMI harus melayani semua orang, tidak memandang domisili   orang menggunakan darah  tersebut. Sehingga pihak PMI berusaha untuk memenuhi setiap permintaan  yang ada dari rumah sakit.

 

Mengingat  kebutuhan darah yang jumlahnya sekitar 4500 kantong ini,  rara-rata sekitar 60 sampai 70-an percent  terpenuhi dari donor sukarela  dan selebihnya dari donor pengganti seperti keluarga, menurut dr. Titin masih harus membutuhkan uluran tangan  banyak orang untuk mendonorkan darahnya.

 

Sementara itu,  Kabid Jamkesnas Kota Yogyakarta dan juga ketua I  Aksi Donor Darah Hari Ulang Tahun ke – 61 KotaYogyakarta  dr. Fita Yulia,  menargetkan sekitar 250 pendonor dari karyawan Pemkot Yogytakarta. Menurutnya, panitia tidak berani menargetkan lebih tinggi mengingat kegitan aksi donor darah  dari PMI sudah banyak dilakukan.di bulan-bulan ini.

 

Dr. Fita berharap kedepan sekolah-sekolah yang ada di Kota Yogyakarta dan sekitarnya bisa dilibatkan  untuk berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan seperti ini, sehingga kebutuhan darah di kota Yogyakarta dapat terus terpenuhi. (@mix)