BUKA BERSAMA WALIKOTA DAN PEJABAT
Suasana akrab dan menyejukan terlihat saat Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto dan Wakil Walikota berbuka puasa dan melaksanakan Sholat Tarawih bersama para pejabat Eselon II, II dan IV, dan Staf Ahli Walikota, bertempat di Pendopo Balaikota Yogyakarta, Jumat malam (26/9). Ketika adzan Magrib berkumandang satu persatu pejabat membatalkan puasanya dengan menyantap hidangan berupa dawet, kolak, tahu dan tempe goreng bacem dan “sego kucing” (nasi dan lauk dibungkus dengan daun pisang) yang telah ditata di depan dan pintu masuk bagian dalam Pendopo.
Sholat Magrib, Isya dan Tarawih bertugas sebagai imam dilakukan secara bergantian. Walikota Yogyakarta mengawalinya dengan menjadi Imam pada sholat Magrib. Muh. Sarjono, Assisten II mendapatkan tugas mengumandangkan adzan Isya, menyusul Wakil Walikota Yogyakarta menjadi imam sholat Isya. Bilal diserahkan pada salah seorang staf protokol. Memasuki sholat Tarawih, pada 4 rakaat I, Imam dipercayakan Camat Jetis, Sisruwadi. Pada 4 rakaat II, Kadin Parsenibud, Hadi Muchtar dipercayakan menjadi Imam dan 3 rakaat terakhir (witir) diserahkan pada Sekretaris Dewan Kota Yogyakarta, Nur Affandi.
Selesai sholat berjemaah Walikota berkesempatan melakukan Talk Show mutiara Ramadhan dengan mengambil topik “ Keikhlasan melakukan karya, menggapai ridlo Illahi”. Menampilkan Eko Suryo Maharsono (Ka.Kimpraswil), Kris Sarjono Sutejo (Camat Umbulharjo), Titik Sulastri (Ka. BKD) dan Walikota sendiri bertindak sebagai moderator.
Walikota memaparkan konsep berjemaah yang dilakukan dalam melakukan sholat sangatlah baik untuk diterapkan dalam mengerjakan tugas keharian. “Sebuah pekerjaan apabila dilakukan secara bersama-sama dalam konsep berjemaah secara iklas, hati terbuka, penuh rasa cinta maka akan menjadi mudah dan hasilnya memuaskan semua orang,” ungkap Herry. Dalam berjemaah, lanjut Herry, orang akan saling asah, asih, asuh, dengan penuh keikhlasan untuk mencapai hasil diinginkan bersama. Dengan demikian pekerjaan yang diemban merupakan bagian dari ibadah.Walikota mengajak para karyawannya untuk menerapkan konsep berjemaah ini dalam melaksanakan tugas harian mereka di tempat kerja masing-masing, dengan saling membantu antar sesama rekan kerja.
Sementara itu, dengan mengilustrasikan pelukis Afandi yang membuat karyanya selalu dengan niat yang tulus dan iklas, Eko Suryo Maharsono, Kepala Kimpraswil Kota Yogyakarta mengatakan bahwa dalam melakukan sesuatu apabila dilakukan dengan buah niat yang tulus tanpa pamrih maka akan mengahasilkan energi positip yang luar biasa bagi orang lain. Demikian pula apabila semua karyawan Pemkot Yogyakarta melakukan pekerjaan yang diamanahkan akan memberikan hasil yang besar bagi kesejahteraan warga Yogyakarta.
Kris Sarjono Sutejo, Camat Umbulharjo juga berbagi ilmunya. Kris mengatakan kesempurnaan seseorang manusia akan mempengaruhi kondisi dimana dia berada. Kalau manusianya bagus maka dimana dirinya berada akan bagus, namun sebaliknya kalau manusianya kurang bagus maka lingkungan dimana dirinya berada juga akan ikut terpengaru. Untuk itu kalau manusia mau menjadi sempurna harus memiliki lima kemampuan yakni kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, kecerdasan ekonomi dan kecerdasan sosial. Menurut Kris ilmu yang diwariskan oleh orangtuanya ini harus berjalan seimbang agar mendapatkan hasil yang optimal.
Pada kesempatan itu Walikota berpesan agar para pejabat dan karyawan melaksanakan tugasnya dengan hati tulus, iklas tanpa pamrih, saling membantu dan selalu terus mengedepankan semangat melayani. (@mix)