PENTAS WAYANG KULIT SEBAGAI KADO HUT KOTA JOGJA KE 252

Pentas kesenian tradisional berupa pagelaran wayang kulit semalam suntuk ini sebagai salah satu kado warga Warungboto untuk Kota Yogyakarta yang saat ini tengah merayakan ulang tahunnya yang ke 252 tahun, pentas seni tradisional ini adalah hasil kerja bareng antara warga masyarakat Warungboto yang terwadahi dalam Paguyuban Kesenian Kelurahan dengan Dinas Parsenibud Kota Yogyakarta. Demikian antara lain sambutan Lurah Warungboto. Drs. Ris Dodo Santoso dalam pembukaan Warungboto tradisional art di Pendopo Kecamatan Umbulharjo, Selasa (7/10).

Lebih lanjut Lurah Warungboto mengatakan bahwa, Pagelaran wayang kulit ini hendaknya menjadi moment untuk menunbuh kembangkan seni budaya tradisional yang ada dalam masyarakat, sehingga tidak kalah atau bahkan hilang dari peredaran terlindas oleh kesenian baru yang datangnya dari manca negara. Masyarakat harus mampu mengungkapkan rasa cinta dan menghargai kesenian tradisional dengan sering menampilkannya dan hendaknya di sambut oleh Dinas yang bertanggungjawab terdapat lestarinya kesenian tradisional sehingga kekayaan budaya ini tidak hilang begitu saja, tetapi wayang yang ada ini dapat menjadi tontonan yang sekaligus tuntunan moral bagi masyarakat luas.

Kepada orang tua hendaknya ikut bertanggungjawab mendidik anak-anaknya untuk dapat meneladan moral yang baik yang tercermin dalam tokok pewayangan yang ada, jangan sampai anak tidak kenal walau hanya sedikit tentang tokoh wayang dengan peranagi/sifat yang dimilikinya, berikan contoh sederhana, misalnya tokoh pendawa sebagai pengemban moral luhur yang patut diteladani, anak jangan haya kenal dengan tokoh kartun televisi yang datangnya dari jepang.

Menurut Ki dalang Bagong Mardiyono, pentas wayang mengambil lakon mBangun Kraton Pandawa yang pada intinya adalah kesiap sediaan warga dan Punggawa Pendawa untuk ikut beranggungjawab dalam penyelenggaraan program sosial kemasyakat, pembangunan dan Pemerintahan agar dapat berlangsung dengan serasi, selaras dan seimbang antara dunia akhiran, jasmani dan rohani. Dalam limbukan dimeriahkan campursari Wibisana Group dari RW.05 yang menampilkan bintang lokal yang berkapasitas nasioanal, dengan melantunkan lagu-lagu hiburan dan dialog segar menyoal situasi dan kondisi saat ini dan cada tawa bersama 29 Caleg dari berbagai Parpol/ DPD se Warungboto. Pagelaran ini didukung oleh Karawitan Trisno Laras, anggota Paguyuban Kesenian Kelurahan Waruingboto dan segenap warga.