Mengapa bela negara diangkat pada Forum ini?, karena hal ini sesuai
dengan pasal 30 Undang-undang Dasar 1945 yang menyebutkan bahwa,
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara. Bela Negara adalah upaya warga negara untuk mempertahan kan
Republik Indonesia terhadap ancaman, baik dari luar maupun dari dalam
negeri itu sendiri, hal ini dikatan Drs. H. Haryadi Suyuti dalam acara
Forum Sosialisasi Bela Negara bagi Pelajar Kota Yogyakarta Selasa ( 09/07)
di Ruang Utama Atas.
Haryadi menambahkan, konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan
non fisik, secara fisik dengan mengangkat senjata menghadapi serangan
atau agresi musuh, secara non fisik dapat didefinisikan sebagai segala
upaya untuk mempertahankan Negara Republik Indonesia dengan cara
meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara,
menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara.
Ketua pelaksana Drs. Agus Purwanto menjelaskan, maksud dan tujuan Forum
Sosialisasi Bela Negara bagi Pelajar Kota Yogyakarta ini untuk
meningkatkan pemahaman tentang rasa, jiwa dan semangat bela negara dan
bertujuan agar dapat memantapkan semangat persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kegiatan yang dihadiri 300 pelajar tersebut terdiri dari Sekolah Menengah
Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan se Kota Yogyakarta. Selain para pelajar
tampak hadir para Mahasiswa yang tinggal di asarama di wilayah Kota
Yogyakarta.
Forum Sosialisasi Bela Negara bagi Pelajar Mahasiswa se Kota Yogyakarta,
menghadirkan narasumber dari Fakultas Filsafat Unuvesitas Gadjah Mada
Yogyakarta, Alif Lukman Nul Hakim, S Fil yang menyampaiakn ceramah dengan
judul Pemuda dan Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Disamping
itu Prof.DR.Wuryadi MS Ketua Dewan Pendidikan Provinsi DIY, menyampaikan
makalahnya yang berjudul Peran Pemuda dalam Perjuangan Bangsa dan Wawasan
Nusantara. Sedangkan materi Bela Negara disampaikan langsung komandan
Kodim 0734 Yogyakarta Let.Kol. Setya Hari, serta Walikota Yogyakarta Herry
Zudianto, yang menyampaikan tentang Ketahanan Nasional.
Walikota menjelaskan, Forum Sosialisasi Bela Negara ini sangat tepat untuk
membicarakan momentum 100 tahun Kebangkitan Nasional, serta Oktober nanti
Hari Sumpah Pemuda. Para pemuda hendaknya jangan hanya sekedar
memperingati harinya saja, akan tetapi kata-kata bangkit harusnya mampu
dicerna, dapat diimplementasikan dengan apa makna sebenarnya bangkit itu.
“ Bangkit adalah sesuatu kobaran yang menyemangati, sugesti baru, gairah
baru, yang lebih baik dari sebelumnya,” katanya.
Menurut Walikota, menjalin kerjasama itu sangat penting, karena ketahanan
Nasional harus secara komprehensip, dan bersifat ketahanan kemanusiaan
bukan ketahanan Negara lagi, mencegah ketidak amanan yang dihadapi
manusia, baik secara individu, kelompok yang bersifat kronis dan komplek
dalam kaitanya dengan kondisi kehidupan sehari-hari seperti makan, tempat
tinggal. Pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, keamanan umum dan HAM,
inilah ketahanan kemanusiaan yang perlu diperjuangkan dan dipertahankan. “
Ini dapat kita atasi, kalau kita menjadi kita, Kita Orang Indonesia, Kita
Bangsa Indonesia, diatas perbedaan kita ada kuwajiban kita untuk mencari
persamaan, kita semua bebas bicara, akan tetapai harus dicari kesamaan,
cari persamaan, cari kompromi, kemudian jalin kerjasama,” tandas Herry
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut, selain menanamkan rasa
kecintaan terhadap Bangsa dan Negara Indonesia, para siswa diharapkan
mempunyai rasa Handarbeni perjuangan yang telah dirintis para pendahulu,
melalui menjaga sikap dan sopan santun.