PESERTA DIKLATPIM III JABAR OBSERVASI LAPANGAN DI JOGJA
Sebanyak 36 peserta Diklatpim Tingkat III Propinsi Jawa Barat mengadakan kunjungan ke Kota Yogyakarta dalam rangka kegiatan Observasi Lapangan sebagai bagian dari materi Diklatpim yang dilaksananakan oleh Badan Diklat Propinsi Jawa Barat. Kunjungan peserta Diklatpim ini diterima oleh Asisten Administrasi Drs H Hardono di Ruang Utama Bawah Balaikota, Rabu (23/7). Menurut Ketua Rombongan, Ati Purnamawati, Observasi Lapangan ini merupakan ajang pelatihan bagi peserta dalam mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dikelas untuk diaplikasikan di lapangan. Peserta Diklat yang mengikuti Observasi Lapangan ini terdiri dari pejabat eselon III di Lingkungan Propinsi Jawa Barat antara lain dari Depok, Garut, Subang, Bekasi dan dari instansi vertical yakni Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
Ditambahkan oleh Ati Purnamawati, dipilihnya Kota Yogyakarta sebagai tempat Observasi Lapangan ini karena Kota Yogyakarta merupakan Kota yang mempunyai Indek Pembangunan Manusia (IPM) cukup besar sehingga muncul pertanyaan bagaimana Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menggali potensi secara maksimal dan efektif dalam meningkatkan IPM. Itulah yang menjadi pertanyaan banyak pihak termasuk Pemerintah Propinsi Jawa Barat; Kata Ati. Selain itu, pemilihan lokasi ke Yogyakarta didasarkan pula pada keberhasilan Pemkot Yogyakarta mewujudkan peningkatan peran dalam pemberdayaan usaha kecil menengah dan Koperasi termasuk pengelolaan industri Pariwisata. Dengan beberapa keunggulan yang dimiliki tersebut, melalui OL ini Pemerintah Propinsi Jawa Barat mencoba untuk mengenal lebih dekat bagaimana kiat-kiat Pemkot Yogyakarta dalam menggali potensi wilayah serta pemberdayaannya; tambah Ati.
Dalam kesempatan ini peserta OL dibagi menjadi tiga kelompok yakni kelompok yang membahas masalah keberhasilan pendidikan dengan Lokus Dinas Pendidikan, kelompok kedua tentang kesehatan dengan Lokus Dinas Kesehatan dan kelompok ketiga tentang pemberdayaan UKM dan Koperasi, pariwisata, serta kemiskinan. Dengan Lokus Dinas Perindagkop. Pemilihan lokus ini didasarkan pada pertimbangan adanya kesesuaian tema Diklatpim III yakni Pemantapan Kompetensi Aparatur dalam mendukung pencapaian IPM melalui Strategi Akselerasi Pembangunan; Kata Ati Purnamawati menambahkan.
Sementara itu, Asisten Administrasi Drs H Hardono mewakili Walikota mengatakkan, sangat berterima kasih atas dipilihnya Kota Yogyakarta sebagai ajang Observasi Lapangan ini, diharapkan hasil dari observasi lapangan ini dapat menjadi bahan masukan bagi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam memecahkan berbagai masalah yang ada. Dijelaskan oleh Drs Hardono, menyadari pentingnya pendidikan di era kompetitif ini kualitas pendidikan merupakan kebutuhan mutlak. Upaya peningkatan kualitas pendidikan senantiasa dilakukan oleh Pemkot diantaranya melalui program Wajib Belajar 12 Tahun, pemberian beasiswa, pengembangan sekolah internasional, dan pengembangan pendidikan yang berorientasi pada pengembangan keahlian dan kecakapan melalui program community college yang bertujuan menghasilkan tamatan yang mampu menjadi tenaga professional maupun wirausaha.
Ditambahkan, Dibidang Kesehatan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat merupakan pilar penting dalam pembangunan kualitas SDM yang antara lain dilaksanakan dengan memasyarakatkan budaya perilaku hidup sehat, surveillance dan monitoring kesehatan khususnya untuk balita, ibu hamil dan lansia serta pelaksanaan asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin. Sedangkan pengembangan sector pariwisata di Kota Yogyakarta, dijelaskan oleh Drs Hardono berpengaruh secara langsung pada kemajuan industri khususnya barang-barang cinderamata, karenanya kehidupan ekonomi masyarakat Kota Yogyakarta tidak lepas dari tumbuhnya UMKM yang memproduksi berbagai macam produk pendukung pariwisata.