BAPEDALDA PROP DIY SOSIALISASI KAMPUNG HIJAU
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi DIY melakukan sosialisasi Kampung Hijau kepada seluruh Camat dan Lurah serta instansi terkait di Kota Yogyakarta. Pelaksanaan sosialisasi ini dilaksakan di Ruang Utama Bawah Kompleks Balaikota Yogyakarta , Sabtu, (9/8).
Kepala Bapedalda Propinsi DIY Dra. Harnowati dalam sambutan pembukaannya mengatakan pembangunan yang dilaksanakan pada dasarnya adalah untuk mensejahterakan umat manusia. Maka didalam pelaksanaanya tidak hanya mementingkan segi ekonomi ataupun segi sosial saja namun juga segi lingkungannya. Karena menurutnya, pembangunan berkelanjutan memiliki 3 dimensi, yakni ekonomi yang berhubungan dengan peningkatan perekonomian, sosial yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan dan dimensi lingkungan hidup.
Menurut Harnowati selama ini pembangunan lingkungan agak terpinggirkan di beberapa tempat. Namun khususnya,di Kota Yogyakarta Harnowati percaya bahwa Walikota sangat konsen dan memiliki komitmen terhadap penanganan masalah lingkungan. Apalagi dengan diterbitkannya PP. 38/2007, permasalahan lingkungan hidup menjadi sekarang menjadi sebuah urusan yang wajib.
Sedangkan pengertian Kampung Hijau yang disosialisasikan menurut Harnowati merupakan kampung atau desa yang menerapkan asas pelestarian fungsi lingkungan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan baik pelestarian fungsi pada komponen lingkungan biotis, abiotis, sosial, ekonomi, budaya maupun komponen kesehatan masyarakat.
Dikatakan Bapedalda memiliki program yang dimulai tahun 2008 ini, untuk membangun Kampung Hijau di kota atau kabupaten. “ Paling tidak minimal satu kota atau kabupaten itu ada satu yang kita garap betul-betul, istilahnya Kampung Hijau,” jelas Harnowati. Dalam menggarap program ini Bapedalda Propinsi DIY akan menggandeng instansi terkait lainnya dengan harapan dapat mengimplentasikan arti kampung hijau yang sebenarnya dari segala aspek.
Sementara itu, Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Kota Yogyakarta Drs. H. Rapingun, mengatakan melalui program yang bertujuan mewujudkan kampung ideal dari aspek lingkungan ini diharapkan mampu menjadi modal dalam mewujudkan Yogyakarta yang ramah lingkungan.
Walikota juga berharap adanya program kampung hijau ini masyarakat semakin tepacu untuk menjadikan kampung tempat tinggalnya sebagai penerapan asas pelesetarian lingkungan baik pelestarian fungsi dari komponen lingkungan biotis maupun komponen sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat.
Dengan kesadaran pelestarian lingkungan yang berbudaya, lanjut Walikota, diharapkan pula setiap kampung mempunyai ruang ekspresi bagi masyarakat dalam mewujudkan kerukunan dan komunitansnya sebagai bagian dari proses penyadaran dan pengelolaan sumber-sumber kehidupan di wilayahnya. Yang berarti bagaimana kekerabatan masyarakat di lokasi yang diseting sebagai kampung hijau itu memanivestasikan kondisi budaya, sosial dan kondisi dimana masyarakat menyatukan kembali ekspresinya dalam bidang kemasyarakatan terutama pengelolan kawasan dan lingkungan hidup.
Sosialisasi ini juga menghadirkan nara sumber H. Yuwono Sri Suwito yang mengupas tentang kerifan budaya lokal dan lingkungan hidup. Sosialisasi ini diikuti peserta dari Kecamatan dan Kelurahan serta instansi terkait di lingkungan Pemkot Yogyakarta. (@mix)