WAKIL WALIKOTA BUKA MUSABAQOH QIRAATIL KUTUB
Perlu pemahaman dan keahlihan tersendiri dalam hal membaca huruf-huruf Alqur’an itu sendiri. Melalui Musabaqoh Qira’atil Kutub ini menumbuhkan kecintaan santri untuk terus belajar agama. Saya juga harapkan bahwa di Kota Yogyakarta semua pondok pesantren bersih, rapi pola-pola belajar serta kegiatan kemasyarakatan dapat dikembangkan. Pondok pesantren sebagai bagian dari Kota Yogyakarta saya harapkan mampu mengangkat predikat Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan. Melalui pemahaman Musabaqoh ini juga terjadi perubahan paradigma dimana tarnsformasi dalam konteks kualitasnya aktualitasasinya bisa berjalan seiring perkembangan saat ini." Demikian sambutan wakil Walikota Yogyakarta Drs.H. Haryadi Suyuti pada acara pembukaan MusaBaqoh Qira’atil Kutub (MQK) di Aula Masjid Pangeran Diponegoro Kamis (14/8). Tujuan pelaksanaan Musabaqoh Qira,atil Kutub (MQK) yaitu menumbuhkan perhatian pada Kitab kuning serta menggairahkan kecintaan pada santri untuk terus mempelajari kitab kuning sebagai sumber dan ilmu-ilmu agama islam. Dalam MQK ini diadakan lomba-lomba membaca menterjemah dan memahami kitab kuning bagi para santri di pondok pesantren.
Lebih lanjut Wakil Walikota mengatakan bahwa melalui dengan pemahaman-pemahaman dan melalui proses kualitas dan aktualisasi, menjadikan kita lebih maju di semua bidang kehidupan.Manusia-manusia yang berakhlak mulia, cerdas, trampil semua itu sudah berkembang di pondok-pondok pesantren khususnya di Kota Yogyakarta dan semua ini menjadi benteng ketahanan keimanan yang kuat."Penyelenggaraan ini mudah-mudahan berdampak positif bagi santri pondok pesantren dalam melaksanakan fungsi dan peran sebagai lembaga islam, mencetak kader-kader ulama dan kader –kader ulama di masa depan. Selain itu sebagai pendorong meningkatkan kecitaan pada santri serta terhadap kitab kuning serta meningkatkan kemampuan santri dalam mengkaji mendalami ilmu –ilmu agama islam dari sunber –suber kitab berbahasa arab, juga sebagai silatuhrohmi bagi para santri-santri yang berada di Kota Yogyakarta," demikian disampaikan.
Sementara itu Ketua Penyelenggara Drs.H.Nuruddin mengatakan bahwa MQK ini diikuti dari Pondok Pesantern se-Kota Yogykarta. Pada awalnya dibuka hanya diikuti beberapa santri saja dan alhamdulillah sekarang ini MQK sudah diikuti berbagai peserta dari pesantren-pesantren yang ada di Kota Yogyakarta. Selain lomba-lomba MQK ini, di pondok-pondok Pesantren juga diadakan lomba-lomba kebersihan dan juga lomba penghijauan yaitu ramah lingkungan tingkat Kota. Dengan diadakan lomba-lomba kebersihan lingkungan di Pondok-pondok Pesantren ini sudah cukup meningkatkan kualitas kebersihan yang ada di Kota Yogyakarta dari jumlah 21 Pondok Pesantren yang ada.