Kethoprak sebagai salah satu jenis kesenian tradisional yang tumbuh dan
berkembang di masyarakat Jawa khususnya dan Yogyakarta merupakan salah
satu bentuk ekspresi seni yang menjadi kegemaran masyarakat. Kota
Yogyakarta sebagai kota Budaya merupakan salah satu kota di mana kesenian
kethoprak sampai saat ini masih dapat terus terjaga keberadaannya.
Walaupun secara kasat mata kita juga sangat memahami bahwa kesenian
kethoprak di Yogyakarta juga tidak luput mengalami hantaman dan pengaruh
yang sangat dahsyat dari kebudayaan asing terutama setelah merebaknya
kesenian dan hiburan serta dunia entertaiment yang keberadaannya didukung
oleh kecanggihan teknologi dan informasi. Demikian H. Hadi Muhtar, S.E.,
MM. Kepala Dinas Parsenibud Kota Yogyakarta dalam pembukaan
Festival Ketoprak antar Kecamatan se Kota Yogyakarta di Gedung Societet
Taman Budaya Jl. Sri Wedani 1 Yogyakarta. Rabu (20/8)
Lebih lanjut Hadi Muhtar mengatakan bahwa, bertolak dari kenyataan di atas
maka perlu diadakan upaya-upaya yang serius untuk melestarikan keberadaan
kesenian kethoprak yang ada di Yogyakarta. Upaya-upaya yang serius dari
berbagai kalangan baik pemerintah Daerah, masyarakat seniman dan budayawan
serta komponen masyarakat lainnya.
Sebagai salah satu upaya untuk melestarikan, membina dan
menumbuhkembangkan kesenian kethoprak di Yogyakarta, maka perlu diadakan
festival kethoprak sebagai ajang untuk berekspresi dan proses regenerasi
bagi para seniman kethoprak dan perkembangan kesenian yang menjadi
kesukaan sekaligus icon Kota Yogyakarta dewasa ini,selain itu juga untuk
memberikan bukti konkrit bahwa kesenian kethoprak di Yogyakarta masih
eksis keberadaannya.
Tujuan yang hendak dicapai pada festival ini adalah sebuah kebersamaan
dalam berkesenian dan kompetisi yang fair dengan menciptakan atmosfir baru
dan segar khususnya kesenian kethoprak, lebih artisitik, maju dan cerdas
namun tetap dalam bingkai estetika, etika dan logika serta
menumbuhkembangkan semangat kebersamaan dalam melestarikan kesenian
kethoprak di Kota Yogyakarta.
Festival Kethoprak Tahun 2008 ini akan digelar selama 5 hari mulai tanggal
20 Agustus 2008 sampai 24 agustus 2008 bertempat di gedung societeit Taman
Budaya Yogyakarta pukul 08.00 sampai dengan selesai setiap malamnya
menampilkan tiga kontingen dari masing-masing Kecamatan.
Pada penyelenggaraan Festival Kethoprak 2008 ini mendapatkan apresiasi
yang cukup tinggi dari wilayah kecamatan se-Kota Yogyakarta ini terbukti
dengan partisipasi mereka dalam mengirimkan tim/kontingennya yang terdiri
dari 80% lebih berasal generasi muda untuk berkompetisi secara fair, jujur
dan sehat dalam penyelenggaran festival Kethoprak kali ini.
Terkait dengan hal tersebut di atas, guna mendapatkan hasil kejuaraan yang
significant, berbobot dan kualitatif, dalam penyelenggaraan Festival
Kethoprak kali ini, di hadirkan dewan juri yang berkompeten dalam
bidangnya, baik dari sisi akademisi, profesi maupun praktisi seperti M.
Habib Bari, Maria Kadarsih, Bondan Nuswantoro, Ign. Wahono dan Agung
Harwanto.