Tujuh belas pelajar terjaring dalam operasi pembinaan pelajar yang saat
ini gencar dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta, Kamis (21/08). Operasi
pembinaan pelajar dilakukan untuk membina para pelajar yang meninggalkan
jam pelajaran. Hal ini terus dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan instansi
terkait yakni Poltabes, Kesbangpor, Dinas Ketertiban, serta Badan
Informasi Daerah Kota Yogyakarta.
Dalam operasi pembinaan pelajar kali ini, petugas menyisir lokasi tempat
yang sering dijadikan nongkrong siswa yang keluyuran disaat jam pelajaran.
Operasi pembinaan pelajar kali ini petugas berhasil menjaring dua pelajar
yang kedapatan bermain Game di AA Game jalan C. Simanjuntak. Petugas
sehari sebelumnya telah menjaring 15 siswa yang sedang nongkrong
diangkringan pada jam sekolah, di lapangan Karangwaru. Para siswa yang
terjaring tersebut diminta mengisi surat pernyataan, selanjutnya data yang
dibuat siswa dilaporkan ke Guru Bimbingan Konseling. ( BK )
”Kami mengucapkan banyak terimakasih dan mendukung langkah Pemerintah
Kota Yogyakarta dengan adanya Operasi Pembinaan pelajar ini. Sebenarnya
kami telah wanti-wanti kepada para siswa agar tidak meninggalkan sekolah
pada jam pelajaran, namun siswa tetap saja membandel, dari data yang kami
peroleh ini akan kami jadikan dasar untuk pembinaan siswa yang
terjaring,” kata Guru BK yang enggan disebut namanya.
Sementara itu anggota Bina Mitra Poltabes Kota Yogyakarta Aiptu Esti
menuturkan, pihakya mendukung sepenuhnya apa yang telah dilakukan
Pemerintah Kota Yogyakarta. ” Kegiatan ini sangat positif, mengkait
dengan Yogyakarta sebagai Kota Pelajar. Dengan Operasi pembinaan pelajar
ini saya berkeyakinan, siswa akan sedikit berpikir untuk melakukan hal
yang negatif, apabila setiap saat dilakukan operasi pembinaan pelajar,”
katanya.
Esti mencontohkan, dengan rutinitas operasi pembinaan pelajar dilakukan,
akan mencegah pelajar membolos pada jam pelajaran dan mengantisipasi
adanya pelajar melakukan pelanggaran hukum seperti penggunaan narkoba
dan senjata tajam dan peredaran film porno di HP.
”Sebagai seorang penegak hukum saya berkewajiban memberikan pesan-pesan
kepada para pelajar untuk menjauhi dan tidak menggunakan narkoba, karena
bahanyanya sangat merusak bagi generasi penerus. Saya geledah tas para
pelajar yang tertangkap dalam kegiatan ini, apakah terdapat narkoba sajam
(senjata tajam), maupun, HP (Hand Phone) yang mungkin ada gambar
pornonya. Penggeledahan ini kami lakukan untuk pencegahan secara dini.
Selain itu, dengan semakin dekatnya bulan suci ramadhan, kita
berkewajiban menjaga keadaan tetap kondusif, ” tuturnya.