Kota Yogyakarta melalui Walikotanya lagi-lagi mendapatkan penghargaan
nasional atas prestasi yang diraihnya. Kali ini Walikota H. Herry
Zudianto dinobatkan sebagai Walikota Berprestasi Mitra PAUD Tingkat
Nasional Tahun 2008, karena kepedulian dan perhatiannya terhadap
pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Yogyakarta.
Penyerahan Trophy dan Piagam Penghargaan disampaikan langsung oleh Menteri
Pendidikan Nasional RI Bambang Soedibyo dan diterima oleh Wakil Walikota
Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mewakili Walikota pada acara Peringatan Hari
Aksara Internasional ke-43 tahun 2008, Senin (8/9) bertempat di Taman
Budaya (Art Centre) Denpasar Bali. Penghargaan serupa juga diberikan
kepada Bupati Gorontalo, Bupati Bondowoso dan Walikota Banjar.
Terpilihnya Walikota Yogyakarta Herry Zudianto setelah diadakan
pencermatan, penilaian dan rekomendasi oleh Tim Juri Pemilihan Mitra PAUD
Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2008 yang tertuang dalam Keputusan
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini nomor Kep-43/SK/UD/2008 Departemen
Pendidikan Nasional. Penghargaan itu sebagai bentuk apresiasi dan
motivasi kepada lembaga/organisasi Mitra PAUD yang telah berkontribusi
dalam upaya perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu dan
pencitraan publik terhadap PAUD.
Menteri Pendidikan Nasional RI Prof. Bambang Soedibyo dalam sambutannya
mengatakan seperti yang dituangkan dalam UUD 1945 bahwa pendidikan
merupakan hak setiap warga negara, bahkan merupakan hak asasi manusia,
termasuk mereka yang masih buta aksara. Menurut Bambang justru mereka
yang buta aksara itulah yang harus didahulukan untuk mendapatkan
pelayanan pendidikan. “ Bisa dibayangkan kalau jaman moderen sekarang ini
kalau masih buta aksara. Betapa tidak berdayanya dan betapa rendahnya
status sosialnya (mereka) di masyarakat dan betapa tidak percaya dirinya
mereka,” ungkap Bambang.
Ditambahkan bahwa pendidikan itu untuk meningkatkan harkat manusia,
membebaskan mereka dari ketidakberdayaan menuju manusia yang berdaya dan
bermartabat.
Oleh karenannya, lanjut, Bambang, pemerintah senantiasa berupaya untuk
memenuhi kewajiban dengan melakukan perbaikan dari waktu ke waktu.
Dikatakan, pemerintah setiap tahunnya mengalokasi anggaran untuk
pemberantasan buta aksara mendekati Rp. 1 trilun.
Bambang menegaskan makna pemberantasan buta aksara bukan sekedar
pembelajaran membaca, melainkan memberikan pintu kepada mereka (para buta
aksara) kepada sebuah dunia baru yang penuh dengan pemebrdayaan harkat
martabat kemanusiaan. “Memberantas buta aksara merupakan masalah
solidaritas sosial yang harus kita dukung bersama.Dalam memberantasnya
jangan cuma dikejar soal kuantitas namun kualitas,” harap Bambang.
Sementara itu, ditemui setelah menerima penghargaan , Wakil Walikota H.
Haryadi Suyuti, mengungkapkan kegembiraanya karena Kota Yogyakarta yang
diatasnamakan Bapak Walikota Yogyakarta, H. Herry Zudianto, mendapatkan
penghargaan untuk Mitra PAUD Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2008 ini.
“ Ini merupakan kebanggaan kita semua. Kita sebagai warga kota Yogyakarta.
Penghargaan ini bukan saja diberikan kepada Pemkot Yogyakarta tetapi
penghargaan buat seluruh warga Yogyakarta yang telah berpartisipasi, bahu
membahu dan peduli terhadap PAUD. Penghargaan ini untuk warga kota. Mudah
– mudahan kedepan partisipasi ini lebih ditingkatkan lagi, demi menyiapkan
anak didik yang handal di masa yang akan datang,” ungkap Wakil Walikota.
Untuk mendukung Program PAUD, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas
Pendidikan Kota telah mengalokasikan dana sebesar Rp. 887.036.000.- Dana
yang diambilkan dari APBD tahun 2008, akan dipergunakan untuk program
PAUD Kota Yogyakarta seperti workshop pembuatan alat peraga berbahan alam
atau bekas, sosialisasi senam otak, Gebyar PAUD di tingkat Kota dan
Kecamatan, Pembinaan PAUD, bantuan untuk 622 PAUD, rintisan kelompok
bermain sebanyak 10 lembaga yang masing-masing akan mendapatkan Rp. 12,5
juta dan melakukan subsistem pencatatan Pos PAUD dari tingkat RW,
kelurahan, kecamatan dan kota Yogyakarta.
Hadir pada peringatan Hari Aksara Internasional ke – 43 ini adalah Menteri
Pemberdayaan Perempaun Mutia Hatta, Perwakilan UNESCO, Gubernur, Walikota
dan Bupati penerima penghargaan dari seluruh nusantara, para Tutor, Tokoh
Masyarakat penerima penghargaan pemberantasan buta aksara, Pemerhati
dunia pendidikan dan warga masyarakat. (@mix)