Dialog Walikota dan Forum Silatuhrahim Remaja Masjid Yogyakarta

Dialog Walikota dan Forum Silatuhrahim Remaja Masjid Yogyakarta Hapus kata “aku” diganti kata “kita”

Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto bersama Forum Silatuhrahim Remaja Masjid Yogyakarta (FSRMY) mengadakan dialog sekaligus buka puasa bersama di Jogja Fish Market & Resto, Pasar Ikan Higienis, Jumat(12/9). Menurut Ketua FSRMJ, Tyas Ikhas Himawan, tujuan kegiatan tersebut untuk mempererat tali silatuhrahim yang baik antara remaja Masjid dan Pemerintah Kota Yogyakarta dan bisa membuahkan solusi yang bermanfaat bagi pembinaan dan pengembangan potensi generasi muda di Kota Yogyakarta.

 

Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto mengemukakan apapun yang dilakukan yang memberi manfaat bagi sesama dan ketaatan pada Allah SWT dapat disebut “ngaji”. Secara pribadi ibadah puasa kita adalah bagaimana pelaksanaan ibadah itu dapat dipertanggungjawabkan secara langsung berdasarkan ajaran Islam, sedang ibadah yang bermakna sosial kemasyarakatan juga merupakan hal yang penting sebagai bukti bahwa kita adalah insan hamba Allah yang bertanggung jawab terhadap sesama. Walikota mengemukakan dalam “memaknai konsep berjamaah”, seringkali orang ke mesjid hanya sholat bersama-sama bukan sholat dalam kebersamaan. Seharusnya pemahaman jemaah lebih diperluas, ada kebersamaan, saling mengobrol dialog sehabis sholat, saling peduli dan kompak, sehingga apabila ada salah seorang yang sakit dapat di doakan bersama-sama di Masjid, jika mungkin di tengok dan dibantu kerepotannya. Membangun Yogyakarta dengan nilai, karakter yang lebih dulu harus dibangun. Bagaimana kita mentransformasi nilai-nilai sehingga dapat menjadi bangsa yang tidak mudah menyerah, tidak mau dikasihani, hemat tidak berlebihan. “Menjadi jamaah berarti hapus kata-kata aku dan ganti menjadi kata-kata kita, menjadi Islam yang sesungguhnya ”, demikian disampaikan.
Walikota juga berharap Remaja Masjid dapat menularkan perilaku hidup bersih dan hijau oleh tanaman. Perilaku hidup bersih di mesjid tentu dapat diterapkan di rumah dan lingkungan sekitar. Remaja Masjid diharapkan dapat memulai mengelola sampah rumah tangganya dengan baik artinya, harus ditanamkan kepada anggota rumah tangga bahwa yang namanya sampah harus diperlakukan sebagaimana mestinya, mana yang dapat di daur ulang dan mana yang harus dibuang, oleh sebab itu letakan sampah pada tempatnya. 3 tahun kedepan sampah rumah tangga 40 % diharapkan dapat didaur ulang oleh setiap rumah tangga sehingga dari rumah tangga ke kampung dan ke kota menjadi bersih dan sehat.
Walikota saat ini sedang menggalakkan “segosegawe” sepeda nggo sekolah karo nyambut gawe. Remaja Masjid bisa mempelopori bila ke sekolah sebaiknya naik sepeda. Pelajar naik sepeda adalah pelajar yang tahu menghargai bumi, Ia menyadari adanya nilai kesehatan dalam bersepeda, hemat, penuh perjuangan dalam mencapai tujuan, tidak menimbulkan polusi dan terjangkau. Dalam dialog diungkapkan antara lain permasalahan dalam pengembangan remaja masjid, pembinaan remaja masjid yang masih menganggur, bagaimana mengembangkan ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan tersebut Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar lima juta rupiah untuk kegiatan pengembangan remaja Masjid. Walikota juga memberikan buku hasil karyanya yang berjudul “Kekuasaaan Sebagai wakaf Politik, Manajemen Yogyakarta Kota Multikultur” kepada remaja Masjid yang telah mengajukan pertanyaan, saran dan usulan. Acara ini juga dihadiri oleh Asisten Pembangunan M. Sarjono, Ka. Dintib Wahyu widayat, Ka. Kantor Depag H. Nurrudin dan Ustad Muhammad Jazir ASP.