SD ISLAM TERPADU BIAS YOGYAKARTA BERKUNJUNG KE BALAIKOTA
Ruang Utama Bawah Balaikota Yogyakarta, Kamis siang, (25/09), dijejali sekitar 100 orang siswa dan 8 orang guru Sekolah Dasar Islam Terpadu Bina Anak Sholeh (SDIT-BIAS) Yogyakarta. Kedatangan mereka dengan mengendarai becak ini hanya ingin menimbah ilmu dari Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto.
Kepala sekolah Aya Andawiyah, SE mengatakan tujuan mereka mengajak anak-anak bertemu walikota adalah ingin menuntut ilmu. “ Kita ingin menunjukakn kepada anak-anak seorang sosok yang berilmu dan bertanggung jawab, sebagai wacana bagi anak-anak agar kelak menjadi pemimpin dan pengayom masyarakat.
Ustadzah Aya Andawiyah, menambahkan sekolahnya (SDIT_BIAS) bercita-cita menciptakan generasi muda yang tangguh memimpin bangsa ini di tahun 2030 nanti. “Ya, kita bercita-cita pada era tahun 2030 nanti memang mereka bisa memimipin bangsa ini, pak. Dan mereka (siswa ) kepingin sekali dibekali oleh bapak ( walikota) dengan menimbah ilmu bagaimana memimpin masyarakat yang berbhinneka tunggal ika ini, dan bagaimana mengatur masyarakat
Aya juga berterima kasih atas kepedulian Walikota yang telah memajukan
Kepada Siswa SDIT-BIAS H. Herry Zudianto menerangkan tugas yang diemban seorang WalikotaWalikota. Menurut Pak Herry tugas walikota itu sama halnya dengan tugas orang tua. “ Pokoke tugase walikota itu, kamu bayangkan seperti tugase bapak ibu kalian. Seperti mendidik, melindungi, menasehati, mengayomi dan memberi contoh yang baik dan lain sebagainya. Prinsipnya sama dengan orangtua kalian,” ungkap Herry Zudianto.
Dalam dialognya dengan Walikota, salah seorang siswa kelas V, menanyakan apakah menjadi Walikota merupakan cita pak Herry sejak masih kecil. Menjawab pertanyaan itu Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto mengatakan cita-cita waktu kecil adalah Pak Wali ingin punya ilmu agar bermanfaat bagi masyarakat.
Pada kesempatan itu, Walikota mengajak anak-anak untuk tetap mencintai lingkungannya dengan membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon di rumah dan lingkungannya dan melakukan gerakan bersepeda ke sekolah. Walikota juga menyuguhkan para siswa dengan pemutaran film “ Global Warming”.
Salah seorang siswa, Hanifan ketika dimintai komentarnya tentang film berdurasi 8 menit itu, mengatakan ngeri melihatnya. “ Hih.. ngeri…Saya merasa ngeri pak Wali. Karena terlalu banyak polusi sehingga mengakibatkan bumi semakin panas. ” ungkap Hanifan dengan mimik rasa takut. Hanifan berpendapat bumi ini harus diselamatkan dengan cara melakukan penghijauan, mengurangi dampak polusi misalnya dengan bersepeda ke tempat kerja atau sekolah.
Kunjungan diakhiri dengan pembagian talih asih kepada para tukang becak yang mengantar siswa. Tali asih berasal dari siswa dan juga Walikota Yogyakarta (@mix)