Moment tahun baru biasanya selalu identik dengan kemeriahan pergelaran
musik. Apalagi pada saat-saat itu biasanya Kota Yogyakarta selalu diserbu
wisatawan dari luar kota yang akan menghabiskan masa liburannya di kota
budaya ini. Saat ini sudah bisa terlihat kepadatan lalu lintas dan
pusat-pusat perbelanjaan oleh wisatawan, apalagi liburan tahun ini seolah
memanjakan siapa saja yang ingin menghabiskan akhir tahun bersama keluarga
di kota yang penuh kesan ini.
Dalam rangka pergantian tahun, beberapa pertunjukan akan digelar di Kota
Yogyakarta. Beberapa titik tempat di Kota Yogyakarta diharapkan dapat
menjadi alternatif pilihan masyarakat Kota Yogyakarta maupun
wisatawan-wisatawan yang sedang berada di Kota Yogyakarta untuk
menghabiskan malam tahun barunya di kota budaya ini.
Pergelaran tampaknya tetap terpusat di seputaran titik nol kilometer di
kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta. Di Plaza SO 1 Maret akan digelar
pertunjukan yang lain dari pada yang lain. Jika biasanya perhelatan malam
tahun baru dihiasi dengan seni kontemporer atau seni modern, maka di SO 1
Maret akan digelar seni yang bernaunsa tradisional modern. Tampilan yang
akan mengkolaborasikan seni tradisi, kecanggihan peralatan, maupun
koreografi kontemporer ini berlangsung mulai pukul 16.00 WIB sampai dengan
24.00 WIB. Pergelaran yang akan menampilkan Gamelan Gaul, Barongsai,
Jathilan, Dolanan Anak, Natya Lakshita, dan kolaborasi keroncong –
karawitan – teater – pedalangan – tari ini akan menjadi suguhan alternatif
pergelaran-pergelaran malam tahun baru yang biasanya bernuansa
kontemporer. Dengan menampilkan potensi lokal Kota Yogyakarta, diharapkan
tematik pembangunan tahun 2008 yang mengusung Pariwisata Berbasis Budaya
dapat ditutup dengan menampilkan potensi seni budaya lokal yang telah
dibina mulai tahun 2007 oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Pergelaran di
Plaza SO ini hasil kerja bareng Kamar 8 yang didukung sepenuhnya oleh
Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Yogyakarta.
Pada saat yang sama di Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta juga digelar
Pentas Musik yang menampilkan Band Kobe. Pergelaran yang dimulai pada jam
19.00 WIB ini juga akan berakhir pada saat tengah malam dengan pesta
kembang api.
Di Mandala Krida seperti tahun-tahun sebelumnya, juga digelar Nigh Race
yang menampilkan race kendaraan roda dua. Race ini akan dimulai pada pukul
19.00 WIB dan pada saat pergantian tahun akan digelar pesta kembang api
yang cukup spektakuler.
Sebagaimana telah diketahui bahwa pada tanggal 23 Desember yang lalu,
Komunats Conthong dengan Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar Kethoprak
Eksel yang menampilkan pejabat-pejabat Pemerintah Kota Yogyakarta dan
jajaran Muspida. Kethoprak dengan judul Wahyu Keprabon ini dudukung oleh
Walikota, Wakil Walikota, Ketua dan anggota DPRD, dan pemain-pemain
profesional lainnya. Sebagai komitmen untuk melestarikan seni tradisi
dalam tayangan media, maka gelaran kethoprak ini akan ditayangkan di Jogja
TV pada tanggal 31 Desember 2008 pukul 20.00 – 21.00 WIB dan tanggal 1
Januari 2009 pukul 14.00 – 16.00 WIB. Tayangan ini diharapkan akan menjadi
tontonan alternatif bagi masyarakat Kota Yogyakarta dan wisatawan dalam
menghabiskan liburan bersama keluarga.
Di samping itu, Pemerintah Kota Yogyakarta juga memfasilitasi beberapa
pentas seni di wilayah yaitu di Kotabaru dan Lempuyangan. Di Kotabaru
digelar pergelaran wayang kulit semalam suntuk sementara di Lempuyangan
digelar pentas yang menampilkan potensi seni wilayah.
Beberapa gelaran yang dilaksanakan pada malam tahun baru, baik yang
bernuansa tradisional maupun modern, pada dasarnya semakin menguatkan
posisi Kota Yogyakarta sebagai kota wisata yang kondusif bagi perkembangan
seni dan budaya lokal. Hingar bingar malam tahun bari saat ini tidak akan
terkonsentrasi pada satu titik namun diupayakan untuk disebar di beberapa
titik. Hal ini menghindarkan kemacetan dan kerawanan keamanan di samping
juga memberikan hiburan bagi masyarakat dan wisatawan.