Puluhan anak usia dini larut dalam kegembiraan. Mereka merayakan Hari
Ulang Tahun ke-15 TPA (Tempat Penitipan Anak) Beringharjo Yogyakarta,
Sabtu (24/01), tempat dimana mereka setiap hari menghabiskan waktu,
bermain sambil belajar. Acara dimeriahkan dengan unjuk kebolehan menyanyi
dan menari oleh anak-anak TPA. Dengan penampilan khas bocah yang lucu dan
lugu mereka mengekspresikan keceriaannya.
Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Ibu Dyah Suminar Herry Zudianto pada
kesempatan itu melakukan pemotongan tumpeng yang kemudian diserahkan
kepada sesepuh pendiri TPA Beringharjo, Ibu Aty Widagdo.
Diibaratkan sebagai anak remaja, menurut Ibu Dyah, TPA Beringharjo saat
ini menghadapi berbagai tantangan untuk bisa lebih maju lagi. “Kami
beserta segenap pengurus mempunyai tanggungjawab untuk melakukan yang
terbaik bagi perkembangan TPA ini,” tuturnya.
Ibu Dyah juga berpesan kepada para orangtua bahwa pendidikan anak usia
dini ini tidak cukup hanya diberikan di TPA ini saja, tetapi di rumah
orang tua juga diharapkan untuk memberikan pembelajaran dan pendampingan
secara langsung dengan menanamkan perilaku yang baik, kebiasaan yang baik
serta mengajari sikap saling menghargai.
“Potensi anak sejak dini dapat dirangsang melalui hal-hal yang baik salah
satunya pemahaman melalui kebersamaan. Kebersamaan menjadi sesuatu yang
sangat penting, karena tidak ada sesuatu yang dapat dilakukan sendiri.
Dengan kebersamaan akan diperoleh kualitas hasil yang lebih baik, semoga
20 tahun mendatang kita akan panen generasi yang lebih baik,” harap Ibu
Dyah.
Selain itu, Ibu Dyah juga mengharapkan kebersamaan dari orangtua,
pengurus, TP PKK dan Dinas Pendidikan untuk selalu berusaha meningkatkan
kualitas TPA Beringharjo menjadi yang terbaik.
Dikisahkan oleh Ibu Anna Haryadi, Ketua TPA Beringharjo, TPA Beringharjo
genap berusia 15 tahun pada 17 Januari 2009 ini. Berangkat dari
keprihatinan belum adanya tempat yang layak bagi anak-anak pedagang Pasar
Beringharjo, 15 tahun lalu Ibu Aty Widagdo (mantan Ketua TP PKK periode
1992-2001) mendirikan tempat penitipan anak ini. Sebelumnya anak-anak
pedagang pasar, buruh gendong, dan pengunjung pasar terpaksa terpaksa
mengikuti ibunya di lingkungan pasar yang sangat tidak kondusif bagi
perkembangan mereka. Pada awal berdirinya, TPA ini dikhususkan bagi
mereka.
Seiring waktu dan perkembangan mulai tahun 2001 TPA ini terbuka untuk
semua anak di Kota Yogyakarta. Setidaknya setiap hari ada 50 anak yang
dititipkan oleh orangtuanya disini. Sistem pembelajaran yang digunakan pun
mengikuti system terbaru yang dianjurkan pemerintah. Metode BCCT (Beyond
Centers and Circle Time), metode ini ditujukan untuk merangsang seluruh
aspek kecerdasan anak dengan 4 sentra yaitu
Sentra Alam, Sentra Persiapan Keaksaraan, Sentra Bermain Peran (Makro /
Mikro), dan Sentra Rancang Bangun / Balok. “Kami sudah menggunakan system
ini sejak beberapa bulan lalu, anak-anak yang dititipkan disini setiap
hari mengikuti pembelajaran, pengayaan, pemberian menu gizi yang sehat dan
pendampingan psikologi,” terang Ibu Anna. (ismawati/humas)