BERDAYAKAN LANSIA MENINGKATKAN INTELEGENSIA ANAK

Kota Yogyakarta terpilih sebagai tempat pilot proyek uji coba pedoman
pemberdayaan usila untuk meningkatkan intelegensia anak dari Departemen
Kesehatan RI. Selain Kota Yogyakarta uji coba ini juga dilakukan 4
propinsi lain di Indonesia yaitu NAD, Sumbar dan Kepri.

“Ini merupakan kebanggan bagi kita warga kota karena Kota Yogyakarta akan
menjadi salah satu pilar pembangunan utama manusia Indonesia. Dimulai di
Jogja, dilakukan stimulasi kepandaian anak-anak kita untuk mengembangkan
otak kanan dan otak kiri untuk kemudian ditularkan ke daerah lain,” ujar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dr. Choirul Anwar, ketika membuka
acara Uji Coba Pedoman Pemberdayaan Usila di Purawisata Yogyakarta, Selasa
(12/05).

Sementara Wakil Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Ibu Hj Tri Kirana
Muslidatun, mengatakan, Saat ini Kota Yogyakarta tercatat sebagai Kota
yang memiliki jumlah lansia terbesar di Indonesia yaitu mencapai 9% dari
jumlah penduduk terbagi dalam 514 kelompok lansia, dengan angka harapan
hidup yang juga tertinggi di Indonesia. Kelompok-kelompok lansia tersebut
juga disuport dengan kegiatan-kegiatan inovatif untuk selalu hidup sehat.
Hal itu merupakan sumber daya yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi
pendidik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang terarah dan berkualitas.
Saat ini dari sekitar 3500 pendidik PAUD di 614 kelompok PAUD se-Kota
Yogyakarta tercatat 60-70% adalah lansia.

Ditandaskan oleh Ibu Anna, Para lansia ini mempunyai kelebihan dengan
kesabaran dan keikhlasan untuk berbagi dengan orang lain. Dengan modal
itu mereka bisa melakukan pekerjaan sebagai pendongeng cerita, mengarahkan
bernyanyi hingga mengajak anak-anak melakukan permainan edukasi.

Pada kesempatan itu juga dideklarasikan tim kelompok kerja Pemeliharaan,
Peningkatan dan Penanggulangan Masalah Intelegensia Kesehatan tingkat Kota
Yogyakarta, yang diketuai oleh Ibu Tri Kirana Muslidatun.

Pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk mengimplementasikan kebijakan
pemeliharaan di kelompok umur anak dan usia lanjut, dan diharapkan
mempunyai model akselerasi dan dapat direplikasikan di daerah lain. Dengan
meningkatkan penyelenggaraan dan pelaksanaan kesehatan intelegensia
diharapkan akan meningkatkan derajat kesehatan dan kecerdasan masyarakat.
(isma)