WALIKOTA RESMIKAN PROYEK APBD 2008
Walikota Yogyakarta H.Herry Zudianto meresmikan proyek-proyek kegiatan APBD tahun 2008, Sabtu (06/06). Menuju lokasi peresmian, Walikota beserta seluruh pejabat jajaran Pemkot Yogyakarta, dan pimpinan DPRD Kota Yogyakrata mengendarai sepeda.
Proyek senilai Rp. 93.449.965.738 (sembilan puluh tiga milyar empat ratus empat puluh sembilan juta sembilan ratus enam puluh lima ribu tujuh ratus tiga puluh delapan rupiah) ini terdiri dari 735 paket pekerjaan dari 147 kegiatan, baik kegiatan fisik maupun non fisik. Peresmian kegiatan yang dilaksanakan oleh 30 SKPD ini sekaligus memperingatai HUT Pemkot Yogyakarta ke-62.
Secara simbolis peresmian dilakukan pada 6 (enam) pekerjaan yaitu, rehabilitasi Gedung SD Muhammadiyah Miliran, rehabilitasi total Puskesmas Gondokusuman I, Pembangunan Gedung UKM/Griya UMKM, peningkatan jalan Batikan tahap I, Pembuatan taman rekreasi tepi sungai di Pandeyan, serta pengadaan tanah untuk fasilitas umum di Tahunan.
SD Muhammadiyah Miliran yang rusak karena gempa 2006 lalu mendapatkan dana hibah sebesar Rp.300.357.000,- yang dimanfaatkan untuk pembangunan fisik, pengadaan perabot, alat peraga, buku serta mebel ruang kelas. Rehabilitasi Puskesmas Gondokusuman I dilakukan dengan dana sebesar Rp.1.945.500.000,- untuk bangunan 2 lantai seluas 715 m2. Di puskesmas Gondokusuman I ini
sekaligus dicanangkan Pelayanan KB gratis yang bertujuan meningkatkan partisipasi peserta KB dan cakupan peserta KB baru. Adapun sasaran pelayanan adalah keluarga pra sejahtera dan sejahtera I masyarakat Kota Yogyakarta. Palayanan KB gratis ini diikuti oleh 108 peserta.
SD Muhammadiyah Miliran yang rusak karena gempa 2006 lalu mendapatkan dana hibah sebesar Rp.300.357.000,- yang dimanfaatkan untuk pembangunan fisik, pengadaan perabot, alat peraga, buku serta mebel ruang kelas. Rehabilitasi Puskesmas Gondokusuman I dilakukan dengan dana sebesar Rp.1.945.500.000,- untuk bangunan 2 lantai seluas 715 m2. Di puskesmas Gondokusuman I ini
sekaligus dicanangkan Pelayanan KB gratis yang bertujuan meningkatkan partisipasi peserta KB dan cakupan peserta KB baru. Adapun sasaran pelayanan adalah keluarga pra sejahtera dan sejahtera I masyarakat Kota Yogyakarta. Palayanan KB gratis ini diikuti oleh 108 peserta.
Usai meresmikan Puskesmas, Walikota beserta rombongan langsung bersepeda menuju jalan Tamansiswa utnuk meresmikan Griya Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) Kota Yogyakarta. Menempati lokasi eks kantor Kecamatan Mergangsan gedung megah ini dibangun diatas tanah seluas 600m2 dengan luas bangunan 494m2, dan menelan biaya Rp.1.634.995.000,- dari APBD Kota Yogyakarta.
Kemudian untuk menyediakan fasilitas bagi pengguna sepeda dan memasyarakatkan sego segawe, pada kesempatan yang sama juga dilakukan pemancangan papan penunjuk jalur alternatif sepeda di Jl Tohpati (Tamansiswa). Jalur alternatif sepeda ini merupakan jalan tembus dari Jl Tamansiswa menuju Jl Batikan. Peresmian jalur sepeda ini mendapat apresiasi yang tinggi dari beberapa komunitas sepeda di Kota Yogyakarta diantaranya PODJOK, dan Bike To Work.
Diiringi para pesepeda dari komunitas Podjok dan B2W, rombongan Walikota menuju ke lokasi berikutnya yaitu peresmian jalur 2 arah di sisi selatan jalan Batikan. Kemudian dilanjutkan pada peresmian Taman rekreasi Pinggir Sungai di RT 45 RW 08 Kelurahan Pandeyan. Taman rekreasi ini dibangun di tepi sunagi Gajah Wong dengan luas 120m2 yang dilengkapi dengan bangunan gazebo, 3 pasang tempat duduk, tempat bermain anak dan taman pendukung, juga ada swadaya dari masyarakat sekitar berupa ayunan anak dan lampu-lampu taman.
Puncak acara peresmian proyek dilakukan di Kelurahan Tahunan berupa pembangunan fasilitas publik yang diberi nama Sasana Krida. Fasilitas publik berupa lapangan terbuka yang dimanfaatkan untuk kegiatan olah raga badminton dan kegiatan kemasyarakatan ini dibangun diatas tanah seluas 377 m2 dan menelan biaya kurang lebih 370 juta rupiah.
Walikota Yogyakarta Herry Zudianto berharap semangat handarbeni dan rasa kebersamaan dalam masyarakat terus dipupuk untuk terus merawat, memelihara, dan ikut bertanggungjawab dalam pengelolaan fasilitas-fasilitas publik selanjutnya. “Pembangunan yang partisipatif akan menjadi pembangunan yang lebih berkesinambungan selamanya,” paparnya. (ism/mtz)