KELURAHAN KRICAK MAJU LOMBA DBKS TINGKAT PROPINSI DIY
Makna dari keluarga sakinah, merupakan pijakan awal dalam berumah tangga. Sebuah keluarga harus mampu mengisi lembaga terkecil dari masyarakat, lembaga terkecil yakni keluarga, sebuah keluarga apabila dihiasi dengan sakinah, niscaya masyarakat akan lebih sejahtera, hal ini diungkapkan Wakil Walikota Yogyakarta, Drs. Haryadi Suyuti, dalam acara Penilaian Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS), di Balai Serba Guna Kricak Kidul, Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo Selasa (14/07).
Ditambahkan Haryadi, terbentuknya keluarga sakinah harus dibarengi dengan aspek Hukum, kerjasama yang baik, baik lahir maupun batin, selain hal tersebut peran keluarga dilingkungan sangat dibutuhkan. Menurut haryadi, untuk mewujudkan DBKS yang harus dilakukan adalah membina anak dengan kegiatan PAUD, pembinaan generasi muda, pembinaan ekonomi, menciptakan ketentraman dan kerukunan (Siskamling), dan Lansia yang merupakan bagian dari masyarakat. “ Desa Kricak merupakan salah satu kandidat terbaik sebagai DBKS tahun ini. Diharapkan hal tersebut mampu dievaluasi dan memotivasi agar Desa Kricak mampu meraih juara,” katanya.
Sementara itu menurut ketua tim penilaian Drs. H. Kusnanto, MA. Kelurahan Kricak termasuk dari 270 desa dari 438 desa yang telah dinilai. Penilaian DBKS di Kota Yogyakarta merupakan penilaian hari terakhir, sebelumnya dilakukan di Kabupaten Gunungkidul, Bantul, Sleman, dan Kulonprogo.
Dikatakan Kusnanto, tujuan dari acara ini adalah Mewujudkan keteladan bagi keluarga dalam pembangunan keluarga sakinah mawadah warohmah melalui ajaran agama, akhlakukl karimah dan sosial serta memberikan apresiasi kepada pasangan suami-istri dan keluarga yang berhasil menjadi panutan di lingkungan masyarakat dan memberikan penghargaan kepada desa atau kelurahan yang telah berhasil melaksanakan pembinaan DBKS di propinsi DIY.
Hadir dalam acara tersebut, selain Wakil Walikota Yogyakarta, Wakul Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Tri Kiran Muslidatun, Kepala Departemen Agama Kota Yogyakarta, serta jajaran Muspida. Acara yang dimeriahkan dengan iring-iringan kosidahan, koor dari ibu-ibu PKK, pembacaan Ayat suci Al-Quran oleh warga Kricak yang berusia 92 tahun serta anak usia 7 tahun, ini menarik warga sekitar untuk menyaksikan jalannya acra penilaian.
Selain acra seni yang bernafaskan Islami, juga terdapat pameran dari kelompok-kelompok kegiatan yang ada di Desa Kricak seperti PAUD, Posyandu, serta bazar yang menjual kerajinan, makanan hasil karya ibu-ibu. (pu/ra)
Ditambahkan Haryadi, terbentuknya keluarga sakinah harus dibarengi dengan aspek Hukum, kerjasama yang baik, baik lahir maupun batin, selain hal tersebut peran keluarga dilingkungan sangat dibutuhkan. Menurut haryadi, untuk mewujudkan DBKS yang harus dilakukan adalah membina anak dengan kegiatan PAUD, pembinaan generasi muda, pembinaan ekonomi, menciptakan ketentraman dan kerukunan (Siskamling), dan Lansia yang merupakan bagian dari masyarakat. “ Desa Kricak merupakan salah satu kandidat terbaik sebagai DBKS tahun ini. Diharapkan hal tersebut mampu dievaluasi dan memotivasi agar Desa Kricak mampu meraih juara,” katanya.
Sementara itu menurut ketua tim penilaian Drs. H. Kusnanto, MA. Kelurahan Kricak termasuk dari 270 desa dari 438 desa yang telah dinilai. Penilaian DBKS di Kota Yogyakarta merupakan penilaian hari terakhir, sebelumnya dilakukan di Kabupaten Gunungkidul, Bantul, Sleman, dan Kulonprogo.
Dikatakan Kusnanto, tujuan dari acara ini adalah Mewujudkan keteladan bagi keluarga dalam pembangunan keluarga sakinah mawadah warohmah melalui ajaran agama, akhlakukl karimah dan sosial serta memberikan apresiasi kepada pasangan suami-istri dan keluarga yang berhasil menjadi panutan di lingkungan masyarakat dan memberikan penghargaan kepada desa atau kelurahan yang telah berhasil melaksanakan pembinaan DBKS di propinsi DIY.
Hadir dalam acara tersebut, selain Wakil Walikota Yogyakarta, Wakul Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Tri Kiran Muslidatun, Kepala Departemen Agama Kota Yogyakarta, serta jajaran Muspida. Acara yang dimeriahkan dengan iring-iringan kosidahan, koor dari ibu-ibu PKK, pembacaan Ayat suci Al-Quran oleh warga Kricak yang berusia 92 tahun serta anak usia 7 tahun, ini menarik warga sekitar untuk menyaksikan jalannya acra penilaian.
Selain acra seni yang bernafaskan Islami, juga terdapat pameran dari kelompok-kelompok kegiatan yang ada di Desa Kricak seperti PAUD, Posyandu, serta bazar yang menjual kerajinan, makanan hasil karya ibu-ibu. (pu/ra)