PENGEMBANGAN KOPERASI RAKYAT YOGYAKARTA BISA MENIRU BANGLADESH

Keberhasilan pelaksanaan koperasi rakyat di Bangladesh yang dikembangkan oleh Mohammad Yunus dapat dikembangkan di Yogyakarta, banyak kesamaan potensi yang bisa dijadikan dasar untuk mengembangkan koperasi salah satunya adalah modal sosial yang sama. Demikian disampaikan oleh Drs Hudianto Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan yang menjadi narasumber dalam Sarasehan Pemerhati Koperasi di Ruang Utama Atas Balaikota, Kamis (16/7)

Sarasehan Pemerhati Koperasi yang diprakarsai oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta ini dilaksanakan dalam rangka Peringatan Hari Koperasi ke 62, dihadiri oleh beberapa utusan dari gerakan koperasi, perbankan dan BUMN. “Sebagaimana di Bangladesh, banyak kelompok-kelompok kecil di Yogyakarta yang bisa dikumpulkan untuk mendirikan koperasi, diantaranya kelompok kegamaan, kelompok profesi, RT, RW yang mana mempunyai modal sosial yang kuat sebagai bekal pendirian koperasi.” Kata Hudianto.

Dijelaskan pula, modal sosial merupakan modal yang kuat untuk mendirikan koperasi, dimana dengan modal sosial ini para anggota akan menjaga kepercayaannya untuk mendukung keberlangsungan koperasi. “Salah satu keuntungan modal sosial ini yakni bila ada anggota yang meminjam pasti akan kembali karena merasa malu kalau tidak mengembalikan pinjaman” tambahnya.

Untuk itu selanjutnya perlu disusun potensi ekonomi rakyat di tingkat basis, berapa omset keuangan dari masing-masing kelompok perlu diketahui, dan kemudian membangun jaringan dengan kelompok koperasi di daerah lain, dari pengembangan jaringan ini potensi ekonomi kerakyatan tersebut akan berkembang.

Sementara itu, Walikota Yogyakarta dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kadis Perindagkoptan, Heru Priya Warjaka, SE mengatakan, saat ini di Indonesia terjadi kesenjangan kemakmuran dan kehadiran koperasi dengan sistem kekeluargaannya dapat mengurangi kesenjangan tersebut, keuntungan dan kemakmuran dapat diatur merata antar anggotanya. “untuk itu sudah seharusnyalah koperasi menjadi ruh kita untuk membangun ekonomi sebagai solusi bagi resesi global saat ini, jangan justru sebaliknya koperasi hanya sebagai pelengkap saja” kata Heru Priya Warjaka, SE.

Sedangkan Kabid Koperasi Dinas Perindagkoptan Kota Yogyakarta, Drs Sunarto dalam laporannya mengatakan, Sarasehan Pemerhati Koperasi ini dilaksanakan dengan tujuan utuk memberikan motivasi kepada Gerakan Koperasi di Kota Yogyakarta agar dapat meningkatkan peran sebagai pelaku ekonomi kerakyatan yang mampu menciptakan kemandirian sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat.