PEMKOT GELAR PEMBEKALAN PENSIUNAN 2010
Kembali Badan Kepegawaian Daerah Pemkot Yogyakarta menggelar acara Pembekalan Calon Pensiun Pegawai Negri Sipil Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2009. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 10 s.d. 11 Agustus 2009 dan dibuka oleh Walikota Yogyakarta, H. Herry Zudianto pada hari Selasa (11/8) bertempat di Ruang Utama Atas Balaikota Yogyakarta.
Dalam laporan kegiatan yang disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta, Drs. Tri Widayanto bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan/ menumbuhkan rasa kesiapan Pegawai Negri Sipil yang akan mengalamai masa pensiun, meningkatkan Pengetahuan dalam hal tata cara / prosedur pengurusan TASPEN, meningkatkan pengetahuan dalam menggunakan layanan Asuransi Kesehatan (ASKES) di masa pensiun, mempersiapkan kegiatan usaha produktif pada saat purna tugas atau succes story yang dapat memotivasi para purna tugas. Pesertanya 312 PNS yang akan memasuki pensiun pada tahun 2010
Dalam sambutannya Herry Zudianto mengungkapkan bahwa pensiun bukan berarti berhanti melakukan pekerjaan tetapi haruslah tetap beraktifitas dan berkarya. Karena para pensiunan memiliki lebih banyak waktu luang, dengan keahlian dan pengalaman yang telah dimiliki diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Disamping itu Walikota juga mengucapkan selamat dan menghaturkan terimakasih atas keberhasilan para pegawai yang telah selama ini dapat bekerja dengan prestasi baik.
Ditambahkan Walikota Yogyakarta bahwa pekerjaan merupakan salah satu sarana ibadah. Untuk menambahkan amalan kita dapat dilakukan dengan lebih memanfaatkan kesempatan akhir ini untuk lebih rajin bekerja sehingga menjadikan Balaikota sebagai sajadah panjang kita. Kelak nanti para pensiunan juga dapat menceritakan kepada anak cucu, tentang hasil karya terbaik yang membanggakan yang telah diberikan kepada Kota Yogyakarta.
PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Yogyakarta memberikan materi tentang tata cara dan prosedur pengurusan TASPEN serta penghitungan besaran penerimaan untuk pensiun. Dengan mengetahui tata cara dan penghitungan tersebut diharapkan masing-masing pensiunan dapat menghitung sendiri secara benar. Materi selanjutnya adalah Psikolog dari Fakultas Psikologi UGM menyampaikan materi yang berkaitan dengan cara menghadapi Past Power Syndrom, juga hal-hal berkaitan dengan dampak psikolog yang lain dan sikap mental menghadapi gangguan psikologis setelah purna tugas. Materi yang terakhir adalah Success story yang akan menjelaskan tentang kiat sukses menangani kegiatan usaha produktif setelah memasuki purna tugas, sehingga pada saat memasuki pensiun memiliki kegiatan usaha produktif sekaligus mengisi waktu untuk kegiatan yang bermanfaat, oleh Bp Hasan Basalamah, Pengusaha Kulit dari Kota Yogyakarta. (byu/mra)