UPACARA PERINGATAN DETIK-DETIK PROKLAMASI BERLANGSUNG KHIDMAT
Peringatan detik-detik Proklamasi 17 agustus 1945 hendaknya menjadi momentum bagi seluruh komponen bangsa untuk berziarah pada nilai-nilai luhur yang menjadi driving force bagi lahirnya kemerdekaan Indonesia. Nilai-nilai itulah yang membentuk spirit kebangsaan. Nilai-nilai itulah yang membentuk spirit kebangsaan. Tetapi spirit itu mulai luntur bersamaan dengan lunturnya karakter dan jatidiri yang menyatakan dirinya sebagai bangsa besar.
Demikian sambutan Gubernur DIY Hamnengku Buwono X, yang dibacakan Walikota Yogyakarta Herry Zudianto selaku inspektur pada upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-64 tahun 2009 di Halaman Balaikota, Senin (17/08).
Upacara yang berlangsung khidmat ini diikuti seluruh karyawan Pemkot Yogyakarta, tampak hadir pula Mantan Walikota R. Widagdo, anggota dan Pimpinan sementara DPRD Kota Yogyakarta Henry Kuncoroyekti, Kapoltabes AKBP Drs Agus Sukamso Msi, Dandim 0734 Aruji Anwar, para pejabat di lingkungan Pemkot Yogyakarta, beserta para tokoh masyarakat.
Menurut Gubernur, bangsa Indonesia harus mampu meraih, menggenggam, dan merevitalisasi spirit kebangsaan yang dulu menjadi senjata paling ampuh dalam melawan penjajah. Spirit itulah yang dibutuhkan bangsa ini agar eksis dalam pertarungan di era kompetisi dan dominasi kapitalisme global ini. Melalui proses kontemplasi kebangsaan kita dapat memetik pelajaran berharga, bahwa pada setiap perjuangan hanya semangat kebangsaanlah yang selalu mengantarkan bangsa ini ke arah kemajuan peradaban.
Spirit kebangsaan yang menjiwai agenda juang bangsa Indonesia itu bukan lagi diikrarkan dengan sumpah berani mati. Tetapi dengan jiwa-semangat baru yang dijadikan etos kerja untuk dapat meningkatkan kedewasaan berpolitik dan berdemokrasi, serta mempercepat pemulihan perekonomian bangsa menuju Indonesia yang bersatu, aman, adil demokratis dan sejahtera guna mengejar ketinggalan di berbagai bidang kehidupan.
Usai upacara peringatan tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta, juga mengikrarkan Deklarasi Jogja Membangun sebagai upaya nyata untuk menegaskan komitmen dalam mengisi kemerdekaan.
Demikian sambutan Gubernur DIY Hamnengku Buwono X, yang dibacakan Walikota Yogyakarta Herry Zudianto selaku inspektur pada upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-64 tahun 2009 di Halaman Balaikota, Senin (17/08).
Upacara yang berlangsung khidmat ini diikuti seluruh karyawan Pemkot Yogyakarta, tampak hadir pula Mantan Walikota R. Widagdo, anggota dan Pimpinan sementara DPRD Kota Yogyakarta Henry Kuncoroyekti, Kapoltabes AKBP Drs Agus Sukamso Msi, Dandim 0734 Aruji Anwar, para pejabat di lingkungan Pemkot Yogyakarta, beserta para tokoh masyarakat.
Menurut Gubernur, bangsa Indonesia harus mampu meraih, menggenggam, dan merevitalisasi spirit kebangsaan yang dulu menjadi senjata paling ampuh dalam melawan penjajah. Spirit itulah yang dibutuhkan bangsa ini agar eksis dalam pertarungan di era kompetisi dan dominasi kapitalisme global ini. Melalui proses kontemplasi kebangsaan kita dapat memetik pelajaran berharga, bahwa pada setiap perjuangan hanya semangat kebangsaanlah yang selalu mengantarkan bangsa ini ke arah kemajuan peradaban.
Spirit kebangsaan yang menjiwai agenda juang bangsa Indonesia itu bukan lagi diikrarkan dengan sumpah berani mati. Tetapi dengan jiwa-semangat baru yang dijadikan etos kerja untuk dapat meningkatkan kedewasaan berpolitik dan berdemokrasi, serta mempercepat pemulihan perekonomian bangsa menuju Indonesia yang bersatu, aman, adil demokratis dan sejahtera guna mengejar ketinggalan di berbagai bidang kehidupan.
Usai upacara peringatan tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta, juga mengikrarkan Deklarasi Jogja Membangun sebagai upaya nyata untuk menegaskan komitmen dalam mengisi kemerdekaan.