Program Padat Karya Kurangi Pengangguran dan Aktifkan Kegotongroyongan
Umbulharjo - Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya menutup secara resmi pekerjaan pembuatan jalan lingkungan pavling blok dan pembuatan sumur resapan program padat karya, Selasa (27/7) di Gang Bhineka RW 07, Kelurahan Pandeyan, Kemantren Umbulharjo Kota Yogyakarta. Pekerjaan ini dilakukan sejak tanggal 20 Juni hingga 25 Juli 2022 kini telah selesai. Pekerjaan ini dilakukan di dua tempat yakni di Gang Bhineka dan Gang Perintis Kampung Sidikan RW 07.
"Apa yang dirasakan masyarakat ini berkaitan dengan situasi pandemi yang mengakibatkan banyak warga mengalami pengangguran. Ini merupakan upaya pemerintah dalam mengambil jalan keluar. Salah satunya dengan pola padat karya untuk memberikan ruang bagi ekonomi masyarakat terutama dalam bekerja dan ini ke depannya akan terus di kembangkan," jelasnya.
Kegiatan ini selain untuk melengkapi fasilitas warga juga bertujuan untuk mengaktifkan kembali kegotongroyongan melalui stimulus ketenagakerjaan yang dapat bermanfaat sepenuhnya bagi masyarakat di sekitar lokasi pengerjaan proyek padat karya.
"Terimakasih kepada seluruh masyarakat yang terlibat pada infrastruktur ini, antusiasme yang tinggi sangat terasa. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini memberikan manfaat tidak hanya lingkungan yang baik, namun membawa manfaat lain untuk kemajuan di Kota Yogyakarta khususnya di Kelurahan Pandeyan," kata Aman Yuriadijaya.
Ketua RW 07 Kampung Sidikan Subardi mengatakan kegiatan ini memanfaatkan tenaga kerja dari pengangguran, warga miskin yang belum bekerja maupun warga yang kehilangan pekerjaan untuk meningkatkan kesejahteraan di wilayah. Kegiatan ini berlokasi di RT 28 dan RT 29 RW 07 Kelurahan Pandeyan Kemantren Umbulharjo dengan rincian Pavling blok di RT 28 dengan panjang 75 meter x lebar 3,5 meter dengan sumur resapan lima buah dengan tinggi 3 meter x lebar 0,80 cm.
Sedangkan untuk Pavling blok di RT 29 dengan panjang 124 meter x lebar 2,5 meter dan sumur resapan dengan tinggi 3 meter x lebar 0,80 cm dengan sumur resapan 3 meter x lebar 0,80 cm.
"Sejak pandemi tidak ada pemasukan sehingga perekonomiannya menurun. Konblok ini diperbaiki karena sudah lama rusak parah. Perbaikan ini dilakukan sejak tahun 2021-2022. Untuk sisa material kami gunakan untuk memperbaiki jalan menuju makam," ujarnya.
Ia mengungkapkan terimakasih kepada pemerintah yang membantu dalam ketenagakerjaan sehingga jumlah pengangguran berkurang dan membuka kesempatan kerja. "Dalam kondisi seperti ini, perluasan kesempatan kerja menjadi semakin penting dilakukan karena pekerjaan dan penghasilan merupakan kebutuhan yang mendesak bagi masyarakat,'' tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta Maryustion Tonang mengatakan, dengan kehadiran masyarakat lokal dalam membuat dan membangun renovasi pekerjaan pembuatan jalan lingkungan pavling blok dan pembuatan sumur peresapan lingkungan diharapkan mendapatkan kualitas pekerjaan yang baik.
"Karena mereka yang bekerja dan merupakan warga setempat diharapkan kualitas yang dihasilkan juga baik karena mereka yang membuat dan membangun. Sehingga kegotongroyongan inilah yang menjadi penting dalam suatu pekerjaan padat karya.
Ia menambahkan akan ada tiga titik pembangunan yang dilakukan antara lain berlokasi di Kotabaru, Bausasran dan Gedongkiwo dalam normalisasi sungai, jalan, dan lingkungan. (Hes)