RIBUAN GURU SEKOTA JOGJA RAYAKAN HUT PGRI DI GOR UNY
`Hidup PGRI...Hidup…Hidup Guru...Hidup…Solidaritas...Yes…` Demikian bunyi yel Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang didengungkan secara kompak dan tegas oleh ribuan guru dari berbagai sekolah sekota Yogyakarta membahana di gedung olahraga Universitas Negeri Yogyakarta, Rabu siang, (25/11). Ribuan guru dari tingkat Taman Kanak – kanak hingga SLTA ini tengah menghadiri peringatan hari guru ke-15 dan hari ulang tahun PGRI ke-64.
Ketua PGRI Kota Yogyakarta Sudarto, SPd, MT mengatakan tema peringatan tahun ini (2009) adalah memacu peran strategis guru, dalam membangun karakter bangsa Indonesia yang bermartabat. Sudarto menjelaskan PGRI merupakan sebuah organisasi yang bersifat sosial sekaligus sebagai sebuah organisasi profesi. PGRI Kota Yogyakarta juga memperjuangkan pendidikan secara umum sehingga yang mendapat manfaat perjuangan tidak hanya anggota PGRI namun untuk masyarakat luas termasuk guru yang belum menjadi anggota PGRI. “Salah satu perjuangan nyata PGRI adalah ikut menbidani lahirnya Undang-Undang Guru yang ditetapkan pada tahun 2007 lalu,” ujar Sudarto.
Sudarto menambahkan perjuangan untuk melahirkan Undang-Undang Guru ini telah dimulai sejak tahun 2000-an. Setelah diundangkan pun PGRI masih harus berjuang untuk mendesak turunnya Peraturan Pemerintah yang akhirnya pada bulan Desember 2008 bisa terwujud. PGRI juga memperjuangkan nasib para pendidik yang belum mengantongi ijasah Sarjana (S1) tetapi usianya hampir pensiun dan memiliki masa kerja yang sudah lama. “ Alhamdullilah sampai dengan saat ini yang tidak sarjanapun sudah dapat mengikuti program sertifikasi,” tambah Sudarto.
Mewakili PGRI Kota Yogyakarta, Sudarto berharap Walikota Yogyakarta memberlakukan lima hari sekolah untuk semua sekolah di Kota Yogyakarta. Menurutnya lima hari sekolah ini bisa diujicobakan dalam satu semester dengan catatan apabila terjadi penurunan kualitas maka akan dievaluasi kembali. “ Apabila terjadi penurunan kualitas maka dikembalikan lagi ke enam hari sekolah dan jangan dilajutkan ,” ujar Sudarto.
Ketua PGRI Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta , Zainal Fanani mengatakan seorang guru harus dilindungi, dalam setiap kegiatannya. Menurutnya, PGRI sedang mempersiapkan Undang-Undang perlindungan bagi guru. Tujuannya adalah agar guru dapat bekerja dengan baik, professional dan tenang dan tidak dikacaukan dengan berbagai macam urusan hukum. “ Sampai saat ini masih banyak guru guru kita, gara-gara DAK, misalnya banyak kepala sekolah kita yang berurusan dengan hukum,” ungkap Zainal. Dirinya menambahkan kalau Undang- Undang Guru sudah diterbitkan, selanjutnya akan dibentuk sebuah komisi perlindungan guru.
Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta , H. Haryadi Suyuti mengatakan dalam proses berbangsa dan bernegara guru mengemban peran istimewa dalam masyarakat sebagai pelaku perubahan. Guru tidak sekedar pelaku perubahan yang menggerakkan roda transfomasi sosial namun lebih dari itu guru memiliki peranan utama sebagai pembentuk kepribadian masyarakat. Bukan sekedar mengubah hidup anak didik tetapi juga memperkokoh kepribadian anak didik agar memiliki nilai – nilai sebagaimana yang diharapkan dalam masyarakat.
Wacana peran guru ini mengharuskan guru pekah dan tanggap terhadap berbagai perubahan , pembaharauan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan tuntutan jaman guru dituntut untuk senantiasa mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta meningkatkan kualitas pendidikanannya sehingga apa yang diberikan kepada anak didik selalu aktual.
Haryadi mengungkapkan ciri-ciri guru ideal di era globalisasi adalah guru yang tampil sebagai pendidik, pengajar, pelatih, inovator dan dinamisator, sekaligus intregal dalam mencerdaskan anak didiknya. Pada kesempatan itu, Haryadi mewakili Pemerintah Kota Yogyakarta menyampaikan selamat ulang tahun kepada PGRI dan kepada segenap guru. Haryadi juga mengatakan para guru sekota Yogyakarta akan selalu ada di hati Pemkot Yogyakarta. Dikatakan Pemerintah kota Yogyakarta akan selalu memperhatikan semua guru sekota Yogyakarta.
Hadir dalam peringatan HUT PGRI ini kepala Dinas Pendidian Kota Yogyakarta, Drs. H Syamsuri , MM, Profesor H. AM. Tilaar yang sebelumnya memberikan orasi ilmiah dan para undangan. (@mix)