PUNCAK GEBYAR PAUD DIBUKA WALIKOTA
`Predikat Kota Yogyakarta sebagai Kota Layak Anak terus kita pertahankan. Saya berharap anak-anak di Jogja bisa menikmati masa pertumbuhan sebaik-baiknya berkembang menjadi anak yang cerdas dan bahagia. Pendidikan selama hidup dan pendidikan untuk semua mudah-mudahan bisa terus dilanjutkan. Terimakasih untuk para para orangtua, salam cintaku untuk anak-anak semua`, demikian disampaikan Walikota Yogyakarta Herry Zudianto, ketika membuka Gebyar Paud Tingkat Kota Yogyakarta 2009 di Pendopo Balaikota, Selasa (29/12).
Herry menekankan bahwa pendidikan di PAUD bukan hanya untuk meningkatkan intelektualitas saja tetapi lebih penting pada mendidik kecerdasan emosionalnya. `Saya kurang sepakat jika anak PAUD sudah diajarkan ilmu hitung. Yang lebih penting adalah meningkatkan kecerdasan emosinya agar anak-anak mampu memahami nilai-nilai kehidupan sejak dini`.
Menurut Herry Pemkot Yogyakarta telah memprogramkan bahwa pendidikan usia dini telah dilakukan sejak dalam kandungan. Pripsipnya, tidak ada ibu hamil yang kekurangan gizi Pemkot juga telah menyediakan poliklinik konsultasi gizi. Salah satu program pendidikan anak PAUD saat ini mulai dikenalkan seni budaya Jawa. Ditandaskan oleh Herry pihaknya saat ini mentargetkan agar seluruh SPS (satuan PAUD Sejenis) PAUD di Kota Yogyakarta dikembangkan menjadi kelompok bermain dengan program pendidikan yang lebih berkualitas.
Sementara Ketua Panitia Gebyar PAUD, Ibu Hj Tri Kirana Muslidatun mengatakan, Saat ini di Kota Yogyakarta terdapat 614 kelompok PAUD di tingkat RW dengan 4600 oarng pendidik dan 23.800 anak didik. PAUD sudah melaksanakan pendidikan sebanyak 12 kali sebulan dan setelah dikembangkan menjadi Kelompok Bermain nantinya kegiatan belajar akan dilakukan 3 kali perminggu.
`Tahun ini Pemkot sudah membuat kurikulum PAUD dan berhasil diterapkan, untuk tahun depan akan dikembangkan dengan membuat buku program sesuai perkembangan masing-masing anak. Dan untuk bisa lebih memotivasi perkembangan anak, kurukulum akan dibuat lebih kreatif. Tahun 2010 mendatang ilmu PAUD tidak hanya untuk dikuasai oleh pendidik saja namun juga akan disosialisasikan kepada orang tua anak. Orangtua juga akan diajak serta sebagai volunteer`, papar Tri Kirana.
Pada kesempatan itu Walikota juga melaunching 9 SPS PAUD yang telah dikembangkan menjadi Kelompok Bermain. Diantaranya adalah SPS Pos PAUD Melati Umbulharjo, SPS Pos PAUD Tunas Ceria Umbulharjo, SPS Pos PAUD Nursiwi Umbulharjo, SPS Pos PAUD Sere 3 Gondokusuman, SPS Pos PAUD Flamboyan Jetis, SPS Pos PAUD Kusuma 13 Mergangsan, SPS Pos PAUD Panca Siwi Pakualaman, dan SPS Pos PAUD Mawar Wirobrajan.(isma)
Herry menekankan bahwa pendidikan di PAUD bukan hanya untuk meningkatkan intelektualitas saja tetapi lebih penting pada mendidik kecerdasan emosionalnya. `Saya kurang sepakat jika anak PAUD sudah diajarkan ilmu hitung. Yang lebih penting adalah meningkatkan kecerdasan emosinya agar anak-anak mampu memahami nilai-nilai kehidupan sejak dini`.
Menurut Herry Pemkot Yogyakarta telah memprogramkan bahwa pendidikan usia dini telah dilakukan sejak dalam kandungan. Pripsipnya, tidak ada ibu hamil yang kekurangan gizi Pemkot juga telah menyediakan poliklinik konsultasi gizi. Salah satu program pendidikan anak PAUD saat ini mulai dikenalkan seni budaya Jawa. Ditandaskan oleh Herry pihaknya saat ini mentargetkan agar seluruh SPS (satuan PAUD Sejenis) PAUD di Kota Yogyakarta dikembangkan menjadi kelompok bermain dengan program pendidikan yang lebih berkualitas.
Sementara Ketua Panitia Gebyar PAUD, Ibu Hj Tri Kirana Muslidatun mengatakan, Saat ini di Kota Yogyakarta terdapat 614 kelompok PAUD di tingkat RW dengan 4600 oarng pendidik dan 23.800 anak didik. PAUD sudah melaksanakan pendidikan sebanyak 12 kali sebulan dan setelah dikembangkan menjadi Kelompok Bermain nantinya kegiatan belajar akan dilakukan 3 kali perminggu.
`Tahun ini Pemkot sudah membuat kurikulum PAUD dan berhasil diterapkan, untuk tahun depan akan dikembangkan dengan membuat buku program sesuai perkembangan masing-masing anak. Dan untuk bisa lebih memotivasi perkembangan anak, kurukulum akan dibuat lebih kreatif. Tahun 2010 mendatang ilmu PAUD tidak hanya untuk dikuasai oleh pendidik saja namun juga akan disosialisasikan kepada orang tua anak. Orangtua juga akan diajak serta sebagai volunteer`, papar Tri Kirana.
Pada kesempatan itu Walikota juga melaunching 9 SPS PAUD yang telah dikembangkan menjadi Kelompok Bermain. Diantaranya adalah SPS Pos PAUD Melati Umbulharjo, SPS Pos PAUD Tunas Ceria Umbulharjo, SPS Pos PAUD Nursiwi Umbulharjo, SPS Pos PAUD Sere 3 Gondokusuman, SPS Pos PAUD Flamboyan Jetis, SPS Pos PAUD Kusuma 13 Mergangsan, SPS Pos PAUD Panca Siwi Pakualaman, dan SPS Pos PAUD Mawar Wirobrajan.(isma)