TAMAN PENITIPAN ANAK DI BALAIKOTA
Sebuah karya konkrit yang monumental ditelorkan oleh Dharma Wanita Persatuan Pemkot Yogyakarta. Taman penitipan anak Praba Dharma diresmikan penggunaannya oleh Walikota Yogyakarta Herry Zudianto, Rabu (13/01). Menempati lokasi di eks bangunan Kantor Humas dan Informasi. TPA yang dikelola Dharma Wanita Persatuan Pemkot Yogyakarta ini mampu menampung sebanyak 30 anak setiap harinya.
Kehadiran TPA ini diharapkan mampu mendorong karyawati PNS Pemkot Yogyakarta untuk lebih berprestasi. Menurut Walikota, TPA ini merupakan wujud nyata kesetaraan gender yang memberikan peluang bagi perempuan untuk berkarya, berprestasi dengan peluang yang sama. `Tidak ada gap dalam bekerja, berkarya dan berprestasi antara perempuan dan laki-laki. Perempuan mempunyai peluang yang sama untuk berkarya di berbagai bidang`, tutur Walikota. `Saya juga berharap TPA Praba Dharma ini akan mampu membentuk karakter anak yang diasuh dengan mengedepankan olah rasa dan interaksi sosial`, tandasnya.
Ketua Pengelola TPA Praba Dharma DWP Kota Yogyakarta Hj Tri Kirana Muslidatun mengatakan pendirian TPA ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan pentingnya Taman Pengasuhan Anak di Komplek Balaikota khususnya bagi orang tua yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Beliau mengatakan, `Adanya Taman Pengasuhan Anak di Komplek Balaikota diharapkan anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dengan baik sesuai tingkat umur perkembangan anak`.
Hal tersebut cukup beralasan karena kegiatan belajar di TPA ini dilakukan sembari bermain, sehingga anak akan mendapatkan pengalaman bermain yang menyenangkan. Perkembangan anak akan lebih maksimal baik secara fisik, emosi, kognisi dan sosialnya. Pembelajaran dilakukan dengan metode BCCT ( Beyond Centers and Circle Time ) dengan menggunakan Sentra-sentra sebagai tempat belajar dan bermain (Sentra Persiapan, Sentra Peran, Sentra Balok, Sentra Alam, Sentra Seni dan Sentra Imtaq).
Sementara Dyah Suminar, Penasihat Dharma Wanita Persatuan, mengatakan, TPA ini merupakan salah satu upaya untuk membentuk SDM yang berkualitas sejak dini selain telah dilakukan juga melalui posyandu dan PAUD. Adanya TPA ini memberikan kesempatan kepada karyawan Pemkot untuk menitipkan putra-putrinya dengan semestinya. `Sebelumnya PKK Kota Yogyakarta telah mempunyai Tempat Penitipan Anak di Beringharjo. Model disana kita terapkan di Pemkot senyampang dengan diberlakukannya 5 hari kerja. Pengasuhan anak disini akan lebih terjamin baik, apalagi pengasuh di sini sudah mendapatkan dasar pelatihan pengasuhan anak. Mengasuh anak juga memerlukan ilmu`, tuturnya.
Dharma Wanita Pemkot Yogyakarta merasa optimis TPA ini akan mampu bersaing dengan TPA yang dikelola pihak swasta. (ism/byu)
Kehadiran TPA ini diharapkan mampu mendorong karyawati PNS Pemkot Yogyakarta untuk lebih berprestasi. Menurut Walikota, TPA ini merupakan wujud nyata kesetaraan gender yang memberikan peluang bagi perempuan untuk berkarya, berprestasi dengan peluang yang sama. `Tidak ada gap dalam bekerja, berkarya dan berprestasi antara perempuan dan laki-laki. Perempuan mempunyai peluang yang sama untuk berkarya di berbagai bidang`, tutur Walikota. `Saya juga berharap TPA Praba Dharma ini akan mampu membentuk karakter anak yang diasuh dengan mengedepankan olah rasa dan interaksi sosial`, tandasnya.
Ketua Pengelola TPA Praba Dharma DWP Kota Yogyakarta Hj Tri Kirana Muslidatun mengatakan pendirian TPA ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan pentingnya Taman Pengasuhan Anak di Komplek Balaikota khususnya bagi orang tua yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Beliau mengatakan, `Adanya Taman Pengasuhan Anak di Komplek Balaikota diharapkan anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dengan baik sesuai tingkat umur perkembangan anak`.
Hal tersebut cukup beralasan karena kegiatan belajar di TPA ini dilakukan sembari bermain, sehingga anak akan mendapatkan pengalaman bermain yang menyenangkan. Perkembangan anak akan lebih maksimal baik secara fisik, emosi, kognisi dan sosialnya. Pembelajaran dilakukan dengan metode BCCT ( Beyond Centers and Circle Time ) dengan menggunakan Sentra-sentra sebagai tempat belajar dan bermain (Sentra Persiapan, Sentra Peran, Sentra Balok, Sentra Alam, Sentra Seni dan Sentra Imtaq).
Sementara Dyah Suminar, Penasihat Dharma Wanita Persatuan, mengatakan, TPA ini merupakan salah satu upaya untuk membentuk SDM yang berkualitas sejak dini selain telah dilakukan juga melalui posyandu dan PAUD. Adanya TPA ini memberikan kesempatan kepada karyawan Pemkot untuk menitipkan putra-putrinya dengan semestinya. `Sebelumnya PKK Kota Yogyakarta telah mempunyai Tempat Penitipan Anak di Beringharjo. Model disana kita terapkan di Pemkot senyampang dengan diberlakukannya 5 hari kerja. Pengasuhan anak disini akan lebih terjamin baik, apalagi pengasuh di sini sudah mendapatkan dasar pelatihan pengasuhan anak. Mengasuh anak juga memerlukan ilmu`, tuturnya.
Dharma Wanita Pemkot Yogyakarta merasa optimis TPA ini akan mampu bersaing dengan TPA yang dikelola pihak swasta. (ism/byu)