LOMBA BALITA SEHAT
Raida Syarifah putri Ibu Yuli Setiyani dari kelurahan Semakki keluar sebagai pemenang pertama lomba balita sehat kelompok umur 6-23 bulan dalam lomba balita sehat yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta di Rumah Pemulihan Gizi Rabu (26/05). Sedangkan pada kelompok umur 24-59 bulan pemenang pertama diraih Naufal Naffa putra Bapak Yudisuroto dari kelurahan Rejowinangun.
Lomba balita sehat 2010 ini mengusung tema “Saya Anak jogja Sehat dan Kreatif” dengan harapan dapat menumbuhkan kesadaran dan kepedulian orangtua dan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak balita.
Agar dapat mewujudkan kesehatan sebaik-baiknya serta tumbuh kembang secara optimal anak mempunyai kebutuhan hidup yang perlu dipenuhi yaitu hak dan kebutuhan akan makan/zat gizi, kesehatan, bermain, kebutuhan emosional, pengembangan moral, pendidikan serta lingkungan keluarga dan lingkungan social yang mendukung bagi kelangsungan hidup, tumbuh kembang dan perlindungannya. Hal itu disampaikan dr. Fita Yulia ketua panitia penyelenggara. “Anak juga berhak atas peluang dan dukungan untuk mewujudkan dan mengembangkan diri serta kemampuannya,” tegasnya.
Dijelaskan juga oleh Fita, lomba ini sengaja tidak mendatangkan sponsor dari perusahaan susu untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya asi ekslusif. “Tanpa sponsor pabrik susu karena ingin mengedukasi masyarakat bahwa asi eksklusif itu penting, dengan harapan jangan sampai ibu memperkenalkan susu formula pada bayi,” paparnya.
Lomba yang digelar rutin ini diikuti oleh 72 anak dari perwakilan 18 puskesmas se-Kota Yogyakarta. Pada kelompok umur A : 6-23 bulan diikuti oleh 33 balita dan kelompok umur B : 37 bulan diikuti oleh 37 balita. Dengan tim yuri dari dokter spesialis anak RSUD Kota Yogyakarta, Kantor Keluarga Berencana Kota Yogyakarta, TP PKK Kota Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.
Sedangkan Wakil Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Anna Haryadi berharap lomba ini tidak berhenti pada event saja, tetapi lebih dapat menciptakan perilaku hidup sehat dalam keluarga dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas gizi, kesehatan dan pendidikan balita di Kota Yogyakarta.
“Program ini kami harapkan dapat berkelanjutan dan bersinergi dengan program lain yaitu posyandu, PAUD, dan BKB (Bina Keluarga Balita) yang kesemuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan balita. (isma)
Lomba balita sehat 2010 ini mengusung tema “Saya Anak jogja Sehat dan Kreatif” dengan harapan dapat menumbuhkan kesadaran dan kepedulian orangtua dan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak balita.
Agar dapat mewujudkan kesehatan sebaik-baiknya serta tumbuh kembang secara optimal anak mempunyai kebutuhan hidup yang perlu dipenuhi yaitu hak dan kebutuhan akan makan/zat gizi, kesehatan, bermain, kebutuhan emosional, pengembangan moral, pendidikan serta lingkungan keluarga dan lingkungan social yang mendukung bagi kelangsungan hidup, tumbuh kembang dan perlindungannya. Hal itu disampaikan dr. Fita Yulia ketua panitia penyelenggara. “Anak juga berhak atas peluang dan dukungan untuk mewujudkan dan mengembangkan diri serta kemampuannya,” tegasnya.
Dijelaskan juga oleh Fita, lomba ini sengaja tidak mendatangkan sponsor dari perusahaan susu untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya asi ekslusif. “Tanpa sponsor pabrik susu karena ingin mengedukasi masyarakat bahwa asi eksklusif itu penting, dengan harapan jangan sampai ibu memperkenalkan susu formula pada bayi,” paparnya.
Lomba yang digelar rutin ini diikuti oleh 72 anak dari perwakilan 18 puskesmas se-Kota Yogyakarta. Pada kelompok umur A : 6-23 bulan diikuti oleh 33 balita dan kelompok umur B : 37 bulan diikuti oleh 37 balita. Dengan tim yuri dari dokter spesialis anak RSUD Kota Yogyakarta, Kantor Keluarga Berencana Kota Yogyakarta, TP PKK Kota Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.
Sedangkan Wakil Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Anna Haryadi berharap lomba ini tidak berhenti pada event saja, tetapi lebih dapat menciptakan perilaku hidup sehat dalam keluarga dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas gizi, kesehatan dan pendidikan balita di Kota Yogyakarta.
“Program ini kami harapkan dapat berkelanjutan dan bersinergi dengan program lain yaitu posyandu, PAUD, dan BKB (Bina Keluarga Balita) yang kesemuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan balita. (isma)
