Pemkot Yk miliki klinik konsultasi berhenti merokok
Dalam rangka peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Pemkot Yogyakarta bekerjasama dengan Quit Tobacco Indonesia dan Fakultas Kesehatan UGM melaunching klinik konsulasi berhenti merokok di Kompleks Balaikota Yogyakarta Senin (31/5). Ceremonial dilakukan di ruang Utama Atas Balaikota kemudian dilakukan pengguntingan pita di klinik berhanti merokok Balaikota.
Dalam laporan penyelenggaraan kegiatan, Kepala Dinas Kesehatan kota Yogyakarta, dr. Choirul, M.Kes mengungkapkan bahwa sejak dibukanya 18 klinik berhenti merokok yang tersebar di puskesmas Kota Yogyakarta, hingga saat ini setidaknya telah ada 150 pasien yang memanfaatkan layanan tersebut.
Klinik konsultasi di Balaikota disediakan dalam rangka lebih mendekatkan sarana para perokok untuk berhenti merokok. Terdata bahwa jumlah pegawai laki-laki perokok di area Pemkot sebanyak 52%. Layanan Konsultasi dapat dilakukan pada hari Selasa dan Jumat pada pukul 11.00 - 14.00. "Layanan ini akan memberikan bantuan konsultasi tentang bahaya rokok dan pendampingan bagi karyawan Pemkot mempunyai tekad yang besar untuk berhenti merokok. Selain itu kegiatan reminder akan bahaya rokok akan terus dilakukan," terangnya dr. Choirul. Dalam acara ini dilakukan juga pemberian apresiasi kepada elemen masyarakat yang telah melakukan kegiatan memerangi rokok seperti kampung bebas rokok dan kelurahan bebas rokok yang diserahkan Asisten Pemerintahan, H. Widorisnomo, SH, MT.
Ditambahkan dalam presentasi bahaya rokok oleh Ketua Quit Tobacco Indonesia Fakultas Kesehatan UGM, Yayi Surya Prabandini yang menyatakan bahwa sebenarnya hampir setiap perokok menginginkan untuk berhenti merokok, tapi terhambat sejumlah hal yang tak memungkinkannya untuk berhenti. "Ditunjukkan adanya penelitian yang menemukan bahwa sekitar 70-80 persen perokok ingin berhenti merokok. Tapi karena sedikitnya dukungan bagi mereka, hanya sekitar 3 persen yang berhasil berhenti merokok tanpa bantuan siapa-siapa," katanya.
"Untuk berhanti merokok, yang paling penting adalah punya niat dulu, kemudian perokok diberikan pengetahuan tentang bahaya merokok bagi kesehatan," tambah Yayi setelah acara simbolis pengguntingan pita tanda dilaunchingnya Klinik Konsultasi Berhanti Merokok di kompleks Balaikota. (byu)
Dalam laporan penyelenggaraan kegiatan, Kepala Dinas Kesehatan kota Yogyakarta, dr. Choirul, M.Kes mengungkapkan bahwa sejak dibukanya 18 klinik berhenti merokok yang tersebar di puskesmas Kota Yogyakarta, hingga saat ini setidaknya telah ada 150 pasien yang memanfaatkan layanan tersebut.
Klinik konsultasi di Balaikota disediakan dalam rangka lebih mendekatkan sarana para perokok untuk berhenti merokok. Terdata bahwa jumlah pegawai laki-laki perokok di area Pemkot sebanyak 52%. Layanan Konsultasi dapat dilakukan pada hari Selasa dan Jumat pada pukul 11.00 - 14.00. "Layanan ini akan memberikan bantuan konsultasi tentang bahaya rokok dan pendampingan bagi karyawan Pemkot mempunyai tekad yang besar untuk berhenti merokok. Selain itu kegiatan reminder akan bahaya rokok akan terus dilakukan," terangnya dr. Choirul. Dalam acara ini dilakukan juga pemberian apresiasi kepada elemen masyarakat yang telah melakukan kegiatan memerangi rokok seperti kampung bebas rokok dan kelurahan bebas rokok yang diserahkan Asisten Pemerintahan, H. Widorisnomo, SH, MT.
Ditambahkan dalam presentasi bahaya rokok oleh Ketua Quit Tobacco Indonesia Fakultas Kesehatan UGM, Yayi Surya Prabandini yang menyatakan bahwa sebenarnya hampir setiap perokok menginginkan untuk berhenti merokok, tapi terhambat sejumlah hal yang tak memungkinkannya untuk berhenti. "Ditunjukkan adanya penelitian yang menemukan bahwa sekitar 70-80 persen perokok ingin berhenti merokok. Tapi karena sedikitnya dukungan bagi mereka, hanya sekitar 3 persen yang berhasil berhenti merokok tanpa bantuan siapa-siapa," katanya.
"Untuk berhanti merokok, yang paling penting adalah punya niat dulu, kemudian perokok diberikan pengetahuan tentang bahaya merokok bagi kesehatan," tambah Yayi setelah acara simbolis pengguntingan pita tanda dilaunchingnya Klinik Konsultasi Berhanti Merokok di kompleks Balaikota. (byu)