Kota Yogya Terus Berbenah, Siapkan Strategi Hadapi Porda ke-17 Tahun 2025
Danurejan – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta lakukan evaluasi Pekan Olahraga Daerah (Porda) ke-16 DIY 2022 dan susun strategi Porda ke-17 di Kabupaten Gunung Kidul pada 2025 mendatang.
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) bersama KONI Kota Yogyakarta, menggelar lokakarya untuk mengevaluasi hasil akhir kontingen Kota Yogyakarta pada Porda ke-16 pada September lalu di Kabupaten Sleman, Sabtu (22/10) di Java Ballroom Jambuluwuk.
Kepala Dindikpora Kota Yogyakarta, Budi Asrori mengatakan, kontingen Kota Yogya menempati urutan ketiga pada Porda ke-16 dengan raihan medali 125 emas, 111 perak dan 124 perunggu. Hasil tersebut diakui oleh Budi merupakan penurunan raihan prestasi setelah sebelumnya di Porda ke-16 kontingen Kota Yogya menjadi runner up.
“Untuk Porda ke-16 ini memang kita turun, maka dari itu mari kita berbenah bersama. Semua stakeholder harus terlibat untuk mengupayakan yang terbaik. Bukan hanya atlet yang dituntut, tapi pelatih dan pengurus juga harus mengevaluasi apa saja yang perlu diperbaiki,” ujarnya.
Budi juga mengatakan, pada Porda ke-17 di tahun 2025 nanti harus ada koordinasi yang jelas dan efektif antara Pengurus Cabor, Pelatih, Atlet, KONI Kota, dan Pemkot Yogya dalam penyusunan strategi secara administratif, pembinaan, target prestasi, dan hal lain menyangkut aktivitas yang dapat mendukung peningkatan kualitas dan prestasi tiap cabor.
“Melalui evaluasi di tiap cabor nanti, selanjutnya tiap cabor akan menyusun rencana dan strategi yang akan dilakukan untuk mempersiapkan target ketercapaian di Porda ke-17 nanti. Harus dimulai dari sekarang, supaya penggalian isu dan permasalahan bisa diberikan solusi dan bagaimana pembenahannya,” imbuhnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, dalam arahannya menyampaikan, evaluasi Porda ke-16 ini benar-benar harus menjadi titik balik kemajuan Kota Yogyakarta di tahun 2025 untuk Porda ke-17.
“Peta jalannya sudah harus disusun sejak sekarang, awal 2023 nanti targetnya pengurus sudah memperhitungkan mana cabor yang potensial untuk prestasi dan mana cabor yang masih dalam tahap pembinaan. Kemudian awal 2024 sudah menyusun siapa saja atletnya yang akan diturunkan di tiap cabor,” jelasnya.
Setiap cabor lanjut Aman, juga harus menentukan strategi bagaimana bisa menjadi juara umum, kaitannya dengan proporsi potensi medali yang dapat diraih masing-masing cabor, berapa persentase capaian medali yang akan ditargetkan.
“Seperti yang sudah disampaikan Kepala Dindikpora Budi Asrori, bahwa keberhasilan prestasi bukan hanya dari atletnya saja, tapi semua komponen. Termasuk dari unsur pelatih, pertimbangkan juga pemilihan pelatih yang punya strategi serta visi misi yang jelas. Maka dari itu mari bangun komunikasi yang efektif dan optimal di tiap cabor dengan stakeholder lain untuk kemajuan bersama,” tambahnya. (Jul)