Tingkatkan Fungsi Aparat Pengawas Internal Pemkot Yogya
Bantul-Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berkomitmen untuk mewujudkan good and clean governance, salah satu upaya dengan menggelar pelatihan pengawasan intern Pemerintah.
Acara yang diikuti seluruh Kepala Perangkat Daerah ini digelar di kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi DIY, Selasa (01/11/2022).
Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya menyambut baik acara tersebut, menurutnya fungsi pengawasan intern sangat penting dilakukan dengan optimal karena berperan dalam mencari penyebab lambatnya realisasi penyerapan anggaran dan memberikan solusi sebagai jalan keluar untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.
"Belanja pemerintah harus dipastikan membawa manfaat, tidak boleh dibelanjakan dengan sia-sia," bebernya saat membuka pelatihan tersebut.
Aman menuturkan untuk mewujudkan good and clean governance juga dibutuhkan kerjasama seluruh jajaran pimpinan instansi pemerintah dalam pengendalian kegiatan.
"Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, sampai dengan pertanggungjawaban secara tertib, terkendali, efektif dan efisien," ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, Kepala Perangkat Daerah hendaknya mampu memahami proses bisnis di instansi yang dipimpinnya, serta mampu menganalisis risiko yang mungkin terjadi dan bersikap adaptif akan setiap perubahan dan perkembangan yang terjadi.
"Dengan begitu, penyelenggaraan pemerintahan dan kualitas pelayanan dapat meningkat dengan diketahuinya bidang-bidang mana saja yang perlu dibenahi dan ditingkatkan serta terlaksananya saran-saran perbaikan yang direkomendasikan," pesan Aman.
Pihaknya berharap dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan peran dan fungsi Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) di lingkungan Pemkot Yogyakarta dapat meningkat mulai dari proses audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya.
"Hal ini sejalan dengan fungsi dan peran APIP, yaitu melakukan pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan mendorong peningkatan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola organisasi," ujarnya. (Han)