TAMAN PINTAR GELAR KONTES ROBOT PINTAR YOGYAKARTA KETIGA 2010

Untuk ketiga kalinya Taman Pintar Yogyakarta kembali menyelenggrakan kontes robot pintar. Kontes ini dibuka Ir. Santosa Yuda Warsono, M.Sc Asisten Deputi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Industri Kecil Menengah, Deputi Bidang Pendayagunaan IPTEK Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Sabtu pagi (14/07) di Ruang Pamer Taman Pintar Yogyakarta.

Kepala Kantor Pengelolaan Taman Pintar Ir. Edi Heri Suasana melaporkan Kontes Robot Pintar Yogyakarta (KRPY) ketiga tahun 2010 diikuti oleh peserta dari 6 propinsi se-Jawa yakni Daerah Istimewa Yogyakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten.

Edi mengatakan Kontes Robot Pintar Yogyakarta dimulai tahun 2008 dengan peserta hanya dari sektor wilayah Yogyakarta saja. Di tahun 2009, peserta KRPY bertambah dengan hadirnya peserta dari propinsi Jawa Tengah. "Sedangkan di tahun 2010, keikutsertaan peserta semakin meluas dengan hadirnya beberapa peserta dari propinsi se-Jawa seperti DIY, DKI, Jateng, Jatim, Jabar, dan Banten. Propinsi Lampung juga sediannya akan mengikuti kontes ini, namun sampai acara pembukaan, kontestan Propinsi Lampung belum juga mendaftarkan ulang," ujar Edi.

Edi menjelaskan kontes robot pintar Yogyakarta 2010 ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dari kegiatan workshop robotik untuk guru dan workshop robotik untuk murid yang dilaksanakan dua bulan yang lalu (Mei 2010). Kegiatan workshop ini dikahiri dengan diadakan kontes robot pintar. Lebih lajut dijelaskan Edi, kontes robot ini dikemas dalam sebuah rangkaian yakni presentasi tim di hadapan dewan juri, yang dimulai hari Kamis,(22/07), dilanjutkan dengan technical meeting dan uji coba lintasan serta pengkarangtinaan robot, Jumat (23/07). "Semua robot yang diikutkan dalam kontes robot pintar 2010 harus dikarantina terlebih dahulu dikarantina setelah uji coba lintasan. Maksunya agar tidak terjadi penambahan dan pengurangan lagi pada robot tersebut. Ini akan memberikan rasa fair dalam penjurian nanti," tambah Edi.

Walikota Yogyakarta, H. Herry Zudianto menyambut baik dan memberikan penghargaan kepada Taman pintar yang selalu mengapresiasi berbagai kegiatan dalam rangka melanjutkan ajaran Ki Hajr Dewantara yakni niteni, niroke, nambahi. Walikota berharap lambang Taman pintar yang berbentuk kembang api yang menunjukan kecerdesan terus mampu terimplementasi dalam berbagai kegiatan yang bersifat menggugah anak untuk berinovasi, dan berangan-angan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih besar.

Walikota juga berharap kontes robotik ini semakin tahun semakin bertambah besar dan menjadi sebuah acuan dari kontes robot nasional dan internasional.

Sementara itu, Ir. Santosa Yuda Warsono, M.Sc Asisten Deputi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Industri Kecil Menengah mewakili Kementerian RISTEK RI mengatakan KRPY merupakan media untuk menggugah pemikiran kreatif dan inovatif para pelajar dalam mengaplikasikan penguasaan teknologi untuk mewujudkan imajinasi anak dalam bentuk robot. Menurutnya, kegiatan ini sangat menarik karena dapat menolong anak – anak berpikir secara sistemik, bekerjasama sekaligus bekerja keras. " Karena ciri utama dalam pengembangan robot adalah multi-disiplin ilmu yang terkait dalam satu sistem. Beberapa ilmu yang terlibat dalam pengembangan robot antara lain mekanika, kendali, sensor, komputer, hingga komunikasi sosial dan psikologi," tambah Santosa.

Santosa Yuda Warsono menambahkan kontes robot ini sekaligus dapat dijadikan media dalam mendidik para pelajar agar mampu berkiprah dalam bidang teknologi yang lebih luas. Namun tidak menutp kemungkinan juga dari lomba ini diperoleh potensi robot yang dapat diaplikasikan dalam dunia nyata, dunia industri.

Menurut Santosa teknologi robot di Indonesia selam ini kurang berkembang. Ini disebabkan adanya pemahaman yang keliru tentang robot itu sendiri. Penerapan robot di industri dipahami sebagian masyarakat akan menggusur dan mengganti peran tenaga kerja. Padahal, peran robot di beberapa industri sangat diperlukan khusnya untuk membantu mengatasi pekerjaan sulit dan beresiko dan membutuhkan ketelitian yang tinggi. Santosa berharap kontes tidak hanya berhenti setelah selesai lomba, tetapi terus berlanjut dan hasilnya nanti diaplikasikan di masyarakat maupun pada bidang industri.

Kontes Robot Pintar yang diikuti 68 tim ini dibagi dalam 4 kategori yakni Yunior ( tanpa Controler ), Yunior Light Following, Expert dan Aduan. Peserta akan memperebutkan tropi bergilir dari Menristek RI dan piagam lain dari Pemkot Yogyakarta.

Pembukaan KRPY ditandai dengan pelepasan 2 buah robot yang dilakukan oleh Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto dan Ir. Santosa Yuda Warsono, M.Sc Asisten Deputi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Industri Kecil Menengah Deputi Bidang Pendayagunaan IPTEK, Kementerian RISTEK RI disaksikan oleh Rektor IST Akprind Yogyakarta, tamu undangan dan peserta kontes.

Dalam kontes ini Tim SMA Muhammadyah 2 (Muha) Yogyakarta keluar sebagai juara . SMA Muha diperkuat Daya A Anggoro, Agung Wijaya, dan Dimas Ajiputra S menampilkan jenis robot petarung berhasil menyabet juara I. Robot berukuran 20x20x30 centi meter ini diberi nama Sumon, berbentuk sebuah Buldozer dan terbuat dari aluminium dan akrilik. Mesin robot menggunakan motor mainan tamiya dan roda diambilkan dari roda mobil mainan rimut kontrol. Robot yang dikendalikan dengan lampu senter sebagai sensor cahaya ini mampu mendorong benda seberat 5 kilogram. Sementara itu SMA Muha Yogayakarta juga menyabet juara III dari tim lain yang diperkuat Faqih Nur Rahman, M Ghozaly Fadlurrohman dan Zain D Nasution. Tim ini  menampilkan robot pemadam api yang diberi nama Black Shadow. (@mix)