SARASEHAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN FISIOLOGI REMAJA
Remaja mempunyai sifat dan karakter yang serba ingin tahu, mencoba hal-hal yang baru, kurang dapat berperilaku dan belum punya pengendalian diri yang baik. Hal itu menjadikan remaja mudah terpengaruh dan dipengaruhi yang akan membahayakan dirinya. Informasi yang minim tentang kesehatan reproduksi remaja menyebabkan tumbuhnya bebagai permasalahan remaja. Remaja perlu mengetahui pendidikan kesehatan reproduksi agar dapat bersikap dan bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksi. Setiap remaja berhak mendapatkan informasi yang benar tentang reproduksi. Kebutuhan ini harus terpenuhi agar setiap remaja dapat membuat keputusan-keputusan yang bertanggungjawab. Masa depan sebagai orang tua dan orang dewasa ditentukan oleh perilaku saat remaja. Hal itu disampaikan Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan, Sri Adiyanti.
Menurut Sri, Remaja juga rentan terhadap perilaku sex bebas, karena itu selain informasi yang benar, sumber informasi juga harus akurat sehingga remaja dapat memahami hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dengan benar.
Berkaitan dengan hal tersebut untuk memperingati Hari Anak Nasional tahun 2010 Pemkot Yogyakarta menyelenggarakan sarasehan kesehatan reproduksi dan fisiologi remaja. Sarasehan diikuti 150 anak perwakilan SMP/SMA/SMK se-Kota Yogyakarta, Minggu (25/07) di Ruang Utama Atas Balaikota. Mengusung pembicara dokter ahli dari Universitas Gadjah Mada.
Dr. Rukmono Siswishanto,SpoG(K), mengupas materi psikologi remaja dengan tema “Jadi Remaja Berkualitas Adalah Pilihan”. Menurutnya, remaja tidak boleh malu menanyakan soal kesehatan reproduksi remaja kepada pihak yang lebih tahu seperti kepada guru atau dokter dan orangtua. Remaja juga harus mempunyai cita-cita yang tinggi dan berusaha maksimal untuk mencapainya. Dan setiap remaja juga harus punya alasan kuat untuk berbuat baik setidaknya untuk diri sendiri.
Sementara Dr. Risanto, SPoG mengupas kesehatan reproduksi remaja melalui tinjauan medis. Isu kesehatan reproduksi untuk remaja menyangkut sifat-sifat remaja, gangguan kesehatan reproduksi dan akibatnya, kehamilan remaja dan kehamilan tidak diinginkan, resiko untuk STI (infeksi yang penularannya karena hubungan seksual), HIV dan akibatnya.
Konsep kesehatan reproduksi dimulai sejak ada didalam kandungan hingga masuk ke liang lahat. Dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang kesehatan reproduksi menghindari hamil di luar nikah, PMS, HIV/AIDS, aborsi illegal, penyalahgunaan KB, dll. Dengan demikian diharapkan dapat mempersiapkan kehidupan berkeluarga yang lebih berkualitas bahagia sejahtera dan meningkatkan kualitas generasi mendatang. (ism)
Dr. Rukmono Siswishanto,SpoG(K), mengupas materi psikologi remaja dengan tema “Jadi Remaja Berkualitas Adalah Pilihan”. Menurutnya, remaja tidak boleh malu menanyakan soal kesehatan reproduksi remaja kepada pihak yang lebih tahu seperti kepada guru atau dokter dan orangtua. Remaja juga harus mempunyai cita-cita yang tinggi dan berusaha maksimal untuk mencapainya. Dan setiap remaja juga harus punya alasan kuat untuk berbuat baik setidaknya untuk diri sendiri.
Sementara Dr. Risanto, SPoG mengupas kesehatan reproduksi remaja melalui tinjauan medis. Isu kesehatan reproduksi untuk remaja menyangkut sifat-sifat remaja, gangguan kesehatan reproduksi dan akibatnya, kehamilan remaja dan kehamilan tidak diinginkan, resiko untuk STI (infeksi yang penularannya karena hubungan seksual), HIV dan akibatnya.
Konsep kesehatan reproduksi dimulai sejak ada didalam kandungan hingga masuk ke liang lahat. Dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang kesehatan reproduksi menghindari hamil di luar nikah, PMS, HIV/AIDS, aborsi illegal, penyalahgunaan KB, dll. Dengan demikian diharapkan dapat mempersiapkan kehidupan berkeluarga yang lebih berkualitas bahagia sejahtera dan meningkatkan kualitas generasi mendatang. (ism)