DEKRANAS GELAR KREASI JOGJA UNTUK INDONESIA 2010
Dewan Kerajinan Nasional Kota Yogyakarta kembali menggelar acara pameran produk kerajinan untuk ke 7 kalinya. Pameran bertajuk “Kreasi Jogja untuk Indonesia 2010” digelar 6-8 Agustus di Atrium Malioboro Mall.
Pameran diikuti 27 peserta sebagian besar pelaku UKM di Kota Yogyakarta. Beberapa peserta berasal dari luar kota, diantaranya UKM binaan Dekranas Sleman. Produk yang dipamerkan berupa batik kayu, kerajinan kulit, batik garment, perak, border, busana muslim, asesoris dan handycraft.
Pameran dimeriahkan juga dengan fashion show oleh Dimas Diajeng Jogja, live musik tradisional, demo membatik, dan talkshow tentang pengolahan limbah dengan judul “Sampah Bisa Juga Jadi Karya Seni”.
Ketua penyelenggara pameran Tri Kirana Haryadi Suyuti mengatakan, Setiap penyelenggaraan pameran Dekranas di Malioboro Mall selalu mendulang sukses. Sebagai perbandingan pada tahun 2007 omzet penjualan yang dicapai sebesar Rp128.042.00 meningkat menjadi Rp 240.996.500 di tahun 2008. Sedang pada penyelenggaraan 2009 dari target yang ditetapkan sebesar 250 juta tercapai omzet hingga 320,83 juta rupiah.
Tri Kirana berharap ajang pameran ini akan dapat terus meningkatkan gairah produksi, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, serta meningkatkan pendapatan pelaku bisnis. “Komitmen kami akan tetap membina dan memberikan pelatihan-pelatihan serta pengembangan wawasan untuk pengrajin agar mampu bersaing dalam era pasar global. Pameran ini juga sebagai salah satu uji persaingan kualitas agar dapat dikenal, diketahui, dan dapat diterima oleh pasar.”
Sementara Ketua Dekranas Kota Yogyakarta, Hj Dyah Suminar mengatakan, pameran ini merupakan ajang uji kualitas produk kerajinan Jogja seberapa jauh bisa diterima pasar. Saat ini kualitas pengrajin sudah terlihat semakin baik. Mereka dituntut untuk selalu meningkatkan kreativitasnya. Selain disini, mereka juga diikutkan ke berbagai pameran lain baik di dalam kota maupun luar kota. (ism)
Pameran diikuti 27 peserta sebagian besar pelaku UKM di Kota Yogyakarta. Beberapa peserta berasal dari luar kota, diantaranya UKM binaan Dekranas Sleman. Produk yang dipamerkan berupa batik kayu, kerajinan kulit, batik garment, perak, border, busana muslim, asesoris dan handycraft.
Pameran dimeriahkan juga dengan fashion show oleh Dimas Diajeng Jogja, live musik tradisional, demo membatik, dan talkshow tentang pengolahan limbah dengan judul “Sampah Bisa Juga Jadi Karya Seni”.
Ketua penyelenggara pameran Tri Kirana Haryadi Suyuti mengatakan, Setiap penyelenggaraan pameran Dekranas di Malioboro Mall selalu mendulang sukses. Sebagai perbandingan pada tahun 2007 omzet penjualan yang dicapai sebesar Rp128.042.00 meningkat menjadi Rp 240.996.500 di tahun 2008. Sedang pada penyelenggaraan 2009 dari target yang ditetapkan sebesar 250 juta tercapai omzet hingga 320,83 juta rupiah.
Tri Kirana berharap ajang pameran ini akan dapat terus meningkatkan gairah produksi, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, serta meningkatkan pendapatan pelaku bisnis. “Komitmen kami akan tetap membina dan memberikan pelatihan-pelatihan serta pengembangan wawasan untuk pengrajin agar mampu bersaing dalam era pasar global. Pameran ini juga sebagai salah satu uji persaingan kualitas agar dapat dikenal, diketahui, dan dapat diterima oleh pasar.”
Sementara Ketua Dekranas Kota Yogyakarta, Hj Dyah Suminar mengatakan, pameran ini merupakan ajang uji kualitas produk kerajinan Jogja seberapa jauh bisa diterima pasar. Saat ini kualitas pengrajin sudah terlihat semakin baik. Mereka dituntut untuk selalu meningkatkan kreativitasnya. Selain disini, mereka juga diikutkan ke berbagai pameran lain baik di dalam kota maupun luar kota. (ism)