Walikota Pembicara Simfoni UGM
Bulan puasa tidak menyurutkan semangat para mahasiswa baru untuk
mendengarkan petuah dari Walikota Yogyakarta, H. Herry Zudianto
bertempat di Plaza Fakultas Ekonomi UGM, Jumat, (20/8). Walikota sebagai pembicara seminar dalam acara orientasi mahasiswa baru, Sosialisasi dan Inisiasi Fakultas Ekonomi (Simfoni) yang diadakan 9 - 22 Agustus 2010 mengangkat tema tentang "Kepekaan Sosial sebagai Langkah Awal Pembangunan Bangsa".
Di hadapan 421 mahasiswa baru Fakultas Ekonomi, Herry Zudiato
mengungkapkan keberhasilan Pemkot meraih predikat kota terbersih dari korupsi se-Indonesia. Beberapa pengalaman yang merupakan best practice dipaparkan dengan gaya santai dengan tanpa ingin mengurangi kewibawaannya sebagai pemimpin kota.
Diungkapkan Herry dalam paparannya, seorang pemimpin setelah memiliki visi dan menjalankan pemerintahan harus dapat menjadi pendengar yang baik. Ada 3 poin penting yang harus dilakukan yaitu totalitas, integritas, dan loyalitas. Totalitas yaitu dimana Walikota mengerahkan segala kemampuan yang ada untuk melayani masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan
masyarakat dan menentukan perubahan-perubahan yang bijaksana, integritas adalah bagaimana seorang pemimpin mengangkat nilai-nilai kejujuran dan ketulusan pengabdian. Beliau memberi istilah, the power of integrity. Sedangkan loyalitas, Herry memberi makna bahwa seorang pemimpin yang luar biasa harus memiliki kesetiaan pada pekerjaan yang diemban, melayani masyarakat. Seorang pemimpin yang luar biasa tidak boleh merasa takut untuk menentukan sebuah keputusan karena tidak ada keputusan yang dapat memuaskan semua pihak.
Hal besar yang dapat dipelajari dari Walikota siang itu adalah filosofi mengenai kesenjangan antara pemimpin tua dan pemimpin muda. Herry Zudianto mengungkapkan, " satu bagi semua, semua bagi satu" yang tua harus mau memberi kesempatan pada yang muda dan sebaliknya yang muda harus siap untuk diberi kesempatan. Jadi antara pemimpin tua dan pemimpin muda dapat saling mengisi.
Setelah paparan dari nara sumber juga dilaksanakan dialog dengan para para mahasiswa baru. Walikota memberikan kenangan berupa bukunya yang berjudul "Kekuasaan sebagai Wakaf Politik" pada panitia Simfoni dan para mahasiswa yang berani bertanya. (byu/dta)