PAK HZ RAIH BUNG HATTA AWARD
Penghargaan bergengsi kembali disandang Walikota Yogyakarta Herry Zudianto, Senin (04/10). Penghargaan antikorupsi dari perkumpulan Bung Hatta Anti Korupsi Award (BHACA) memilih Pak HZ sebagai salah satu dari 38 nominator yang berhak menyandang gelar ini. Pak HZ dianggap sebagai tokoh yang konsisten menegakkan kebijakan anti korupsi di lingkungan kerjanya. Selain Pak HZ penghargaan juga diberikan kepada Walikota Solo Jokowi. Secara seremonial penghargaan tersebut akan disampaikan pada 28 Oktober mendatang.
Betti Alisjahbana salah seorang anggota tim yuri mengatakan, Pak HZ dan Pak Jokowi dinilai memiliki integritas dan memiliki tindakan nyata dengan membangun system yang transparan. Sistem yang mereka bangun mampu memperkecil potensi tindakan korupsi.
Menurut Betti penghargaan ini layak diberikan sebagai dampak dari proses reformasi birokrasi yang melibatkan masyarakat umum. Pemkot Yogyakarta dibawah kepemimpinan Pak HZ dinilai telah melakukan efisiensi dan memberlakukan transparansi penggunaan anggaran secara detail kepada masyarakat. Dalam hal penataan PKL Pemkot juga dinilai mampu menyelesaikan permasalahan tanpa kekisruhan. Pak HZ telah merelokasi 900 PKL melalui dialog tanpa ada kekerasan. Terobosan lain juga dilakukan Pemkot dalam bidang pendidikan dan kesehatan bagi warga miskin dengan membebaskan biaya.
Terpisah Walikota Yogyakarta Herry Zudianto menyatakan pihaknya berkeberatan dirinya diberikan penghargaan BHACA apabila penghargaan tersebut diberikan kepada dirinya pribadi.
“Saya keberatan diberi penghargaan BHACA apabila penghargaan tsb diberikan kepada "saya pribadi". Penghargaan tersebut lebih tepat diberikan kepada "JAJARAN PEGAWAI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA" sebagai "kumpulan Individu" (bukan Lembaga) yang bahu membahu, asah asih asuh, "saiyeg sak eko kapti" /bersatu dlm cita, "saiyeg sak eko proyo" / bersatu dalam karya, untuk melakukan reformasi birokrasi dalam kerangka berusaha mewujudkan Pemerintah sebagai "Pelayan Masyarakat" dgn penguatan sendi-sendi prinsip Pemerintahan yang Baik dan Bersih,” jelasnya. (isma).
Betti Alisjahbana salah seorang anggota tim yuri mengatakan, Pak HZ dan Pak Jokowi dinilai memiliki integritas dan memiliki tindakan nyata dengan membangun system yang transparan. Sistem yang mereka bangun mampu memperkecil potensi tindakan korupsi.
Menurut Betti penghargaan ini layak diberikan sebagai dampak dari proses reformasi birokrasi yang melibatkan masyarakat umum. Pemkot Yogyakarta dibawah kepemimpinan Pak HZ dinilai telah melakukan efisiensi dan memberlakukan transparansi penggunaan anggaran secara detail kepada masyarakat. Dalam hal penataan PKL Pemkot juga dinilai mampu menyelesaikan permasalahan tanpa kekisruhan. Pak HZ telah merelokasi 900 PKL melalui dialog tanpa ada kekerasan. Terobosan lain juga dilakukan Pemkot dalam bidang pendidikan dan kesehatan bagi warga miskin dengan membebaskan biaya.
Terpisah Walikota Yogyakarta Herry Zudianto menyatakan pihaknya berkeberatan dirinya diberikan penghargaan BHACA apabila penghargaan tersebut diberikan kepada dirinya pribadi.
“Saya keberatan diberi penghargaan BHACA apabila penghargaan tsb diberikan kepada "saya pribadi". Penghargaan tersebut lebih tepat diberikan kepada "JAJARAN PEGAWAI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA" sebagai "kumpulan Individu" (bukan Lembaga) yang bahu membahu, asah asih asuh, "saiyeg sak eko kapti" /bersatu dlm cita, "saiyeg sak eko proyo" / bersatu dalam karya, untuk melakukan reformasi birokrasi dalam kerangka berusaha mewujudkan Pemerintah sebagai "Pelayan Masyarakat" dgn penguatan sendi-sendi prinsip Pemerintahan yang Baik dan Bersih,” jelasnya. (isma).
