ANAK PENGUNGSI BEBAS SEKOLAH DI KOTA JOGJA
Pemerintah Kota Yogyakarta membuka luas seluruh sekolah di wilayahnya untuk menerima anak-anak pengungsi. Kesempatan ini terbuka lebar bagi anak-anak pengungsi korban bencana erupsi Gunung Merapi. Pemkot Yogyakarta menyediakan fasilitas sekolah di Kota Yogyakarta kepada anak-anak yang mengungsi untuk dapat bergabung sementara waktu. Dengan demikian diharapkan anak yang mengungsi tersebut ada keberlanjutan untuk mendapat pembelajaran.
Akibat erupsi Gunung Merapi dalam beberapa waktu ini, banyak sekolah di wilayah Kabupaten Sleman yang rusak dan tidak bisa digunakan. Bahkan banyak diantaranya yang terletak di daerah berbahaya yang tidak memungkinkan untuk digunakan kegiatan belajar mengajar.
Walikota Yogyakarta Herry Zudianto mengatakan, “Kami membuka pintu lebar semua sekolah di Kota Yogyakarta. Dengan kebijakan ini memungkinkan kami untuk menampung sementara anak-anak pengungsi dari Kabupaten Sleman di sekolah wilayah Kota Yogyakarta.”
“Kami tidak akan mempersulit mereka. Silakan langsung bergabung dengan sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta untuk diterima dulu. Selanjutnya akan dikoordinasikan dengan masing-masing sekolah,” paparnya.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Asrori menambahkan saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Propinsi DIY dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman untuk teknisnya pelaksanaanya. Kesempatan ini terbuka untuk semua anak pengungsi baik yang berada di barak pengungsian maupun pengungsi mandiri yang tidak berada di barak pengungsian. Jika siswa yang bergabung tersebut ternyata kekurangan sarana prasarana pembelajaran mislnya alat tulis, kama dari sekolah Kota Yogyakarta akan menyediakan.Kebijakan ini secara internal juga sudah disosialisasikan kepada seluruh sekolah di Kota Yogyakarta. Sedang untuk masalah transportasi pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Sleman. (isma)
Akibat erupsi Gunung Merapi dalam beberapa waktu ini, banyak sekolah di wilayah Kabupaten Sleman yang rusak dan tidak bisa digunakan. Bahkan banyak diantaranya yang terletak di daerah berbahaya yang tidak memungkinkan untuk digunakan kegiatan belajar mengajar.
Walikota Yogyakarta Herry Zudianto mengatakan, “Kami membuka pintu lebar semua sekolah di Kota Yogyakarta. Dengan kebijakan ini memungkinkan kami untuk menampung sementara anak-anak pengungsi dari Kabupaten Sleman di sekolah wilayah Kota Yogyakarta.”
“Kami tidak akan mempersulit mereka. Silakan langsung bergabung dengan sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta untuk diterima dulu. Selanjutnya akan dikoordinasikan dengan masing-masing sekolah,” paparnya.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Asrori menambahkan saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Propinsi DIY dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman untuk teknisnya pelaksanaanya. Kesempatan ini terbuka untuk semua anak pengungsi baik yang berada di barak pengungsian maupun pengungsi mandiri yang tidak berada di barak pengungsian. Jika siswa yang bergabung tersebut ternyata kekurangan sarana prasarana pembelajaran mislnya alat tulis, kama dari sekolah Kota Yogyakarta akan menyediakan.Kebijakan ini secara internal juga sudah disosialisasikan kepada seluruh sekolah di Kota Yogyakarta. Sedang untuk masalah transportasi pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Sleman. (isma)