Layanan Blind Corner diresmikan oleh Kepala Kantor Arpusda Kota Yogyakarta
pada Selasa (30/11). Acara bertempat di halaman Arpusda dihadiri juga oleh
peserta FORKOM Perpustakaan se-Propinsi DIY yang saat itu akan mengadakan
pertemuan.
Dalam laporan kegiatan yang disampaikan Kasie Perpustakaan Kantor Arpusda,
Afia Rosdiana, M.Pd, bahwa Blind Corner bagi difabel merupakan layanan
baru setelah tahun ini menjalankan kegiatan Bank Buku 2010. Sebagai
sasaran bukan hanya tunanetra di Kota Yogyakarta tetapi untuk siapa saja
yang membutuhkan. Pelayanan Blind Corner adalah berbasis IT yang
menyediakan 1 perangkat komputer yang menggunakan software JAWS. Dengan
aplikasi ini komputer membacakan setiap teks yang tertera di layar PC
sehingga dapat disimak pengunjung tunanetra. Perpusda juga telah
melengkapi dengan koleksi buku elektronik diantaranya novel-novel
Indonesia terkenal, buku bicara digital, file digital sehingga tunanetra
dapat membaca buku umum melalui proses scanning dan pemanfaatan program
JAWS. Juga disediakan pendamping untuk membantu pengunjung tunanetra dalam
mencari buku sampai dengan pemanfaatannya.
Kepala Kantor Arpusda Kota Yogyakarta, Dra. Sri Sulastri dalam sambutannya
mengungkapkan bahwa setiap orang seharusnya memiliki kesempatan yang sama
untuk dapat menuntut ilmu. Para tuna netra tidak dapat melihat tetapi
lebih peka bisa menggunakan indera lainnya untuk berinteraksi dengan
lingkungan. Atas dasar itulah Arpusda berupaya mengakomodasi kebutuhan
para difabel dengan menyediakan perangkat komputer yang adaptif. Layanan
ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Tunanetra akan aksesibilitas
informasi sebagai upaya menuju perpustakaan inklusif yang melayani seluruh
lapisan masyarakat tanpa kecuali. Demikian ungkap Sri Sulastri yang
kemudian meresmikan layanan Blind Corner di Perpustakaan Kota Yogyakarta.
(byu)