Pemkot Usung Pengelolaan Sampah di Forsesdasi DIY
SLEMAN- Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengusung pengelolaan sampah dalam program Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) Komisariat Wilayah (Komwil) DIY. Terutama mendorong kerja sama antar daerah kota kabupaten dalam pengelolaan sampah. Mengingat pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) di Piyungan yang dikelola Pemda DIY hampir penuh.
“Program kota yang kemungkinan akan kita jadikan semacam ‘emas’ terutama di tingkat DIY adalah pengelolaan sampah. Itu salah satu yang paling pokok,” kata Asisten Administrasi Umum Pemkot Yogyakarta, Kris Sarjono Sutejo ditemui usai rapat koordinasi Forsesdasi Komwil DIY, di Hotel Royal Ambarrukmo, Senin (30/1/2023).
Menurutnya pengelolaan sampah menjadi persoalan bersama antar kota dan kabupaten karena mencakup seluruh wilayah DIY. Oleh sebab itu Pemkot Yogyakarta akan mendorong kerja sama antar kota dan kabupaten dalam pengelolaan sampah. Dia menyebut pengelolaan sampah juga dipilih karena kebetulan Ketua Sekber Kartamantul dijabat Sekda Pemkot Yogyakarta Aman Yuriadijaya.
“Bicara sampah tidak bisa bicara kabupaten sendiri, kota sendiri. Kita kan DIY. Jadi nanti akan justru semakin terjalin kerja sama antar daerah khusus untuk pengelolaan sampah,” paparnya.
Kris menyampaikan program sampah yang akan didorong adalah pemilahan sampah, Seperti yang digencarkan Pemkot Yogyakarta mulai tahun 2023 yakni gerakan zero sampah anorganik. Gerakan itu mengajak masyarakat untuk memilah sampah dari sumber atau hulu seperti dari rumah. Pemilahan sampah organik, anorganik sehingga hanya sampah residu organik yang dibawa ke TPA.
“Untuk sampah jelas kita akan seperti yang disampaikan Pak Sekda yaitu gerakan zero sampah anorganik. Targetnya tahun ini mulai melangkah mengupayakan benar-benar zero sampah anorganik. Itu langsung dipimpin Pak Sekda,” tambah Kris.
Sementara itu Ketua Komwil Forsesdasi DIY yang dijabat Sekda Kulonprogo, Triyono mengatakan pertemuan rapat koordinasi Forsesdasi Komwil DIY itu untuk membentuk dan menyusun pengurus serta program kerja Forsesdasi wilayah DIY tahun 2022-2025. Beberapa isu dan tema yang muncul dan diusulkan dalam forum itu di antaranya persoalan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan tenaga bantuan, reformasi kalurahan, pengelolaan sampah dan sistem informasi pemerintah daerah (SIPD).
“Sepakat di forum ini banyak hal yang bisa dicarikan solusi atau bahkan diputuskan terkait permasalah yang dihadapi masalah daerah masing-masing. Reformasi kalurahan menjadi salah satu visi gubernur dan akan menjadi diskusi di Forsesdasi,” terang Triyono.
Sedangkan terkait permasalahan sampah, pihaknya menegaskan akan diserahkan ke Sekber Kartamantul yang diampu Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya. Dalam pertemuan itu juga dilakukan pelepasan purna tugas mantan Sekda Kulonprogo Astungkoro, mantan Sekda Bantul Helmi Jamharis dan Sekda Gunungkidul Drajad Ruswandono. Hadir dalam kegiatan itu Sekda Gunungkidul Sri Suhartanta, Sekda Bantul Agus Budi Raharjo, Sekda Sleman Harda Kiswoyo, Sekda DIY Baskara Aji.
“Sekarang ini yang masih menjadi isu bagi kita adalah belum selesai soal urusan berkaitan dengan P3K dan naban. Jadi PR kita supaya ada jalan keluar. Reformasi kalurahan bisa menjadi tema. Reformasi kalurahan bukan hanya reformasi pemerintah, tapi juga reformasi pemberdayaan masyarakat,” pungkas Sekda DIY Baskara Aji. (Tri)