Sekda Serahkan Ember Tumpuk untuk Kelola Sampah Organik
Umbulharjo - Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya secara simbolis memberikan 30 ember tumpuk untuk Ketua RW di tujuh kelurahan dan Ketua Kelompok PKK di Kemantren Umbulharjo pada kegiatan Workshop Pengelolaan Sampah Organik, di Kemantren Umbulharjo, Kamis (15/2).
Aman berharap, warga setempat terus berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan sampah di wilayah sehingga ke depannya dengan ember tumpuk yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Pihaknya juga memberikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada warga Kemantren Umbulharjo dalam mengelola sampah anorganik dan organik. Dimana dalam menerapkan zero sampahnya pada bulan Januari 2023 mampu menurunkan sampah hingga 35 Ton.
"Terima kasih kepada warga Kemantren Umbulharjo di lima minggu pertama sudah mampu menurunkan 35 Ton sampah. Semoga di bulan selanjutnya angka penurunan sampah lebih meningkat," jelasnya.
Ia mengungkapkan, bersamaan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta terus berkomitmen terhadap gerakan zero sampah anorganik. Dengan menargetkan pada bulan Maret 2023 menurunkan 50 Ton sampah perhari.
Untuk itu, harapannya warga terus melakukan pemilahan sampah anorganik dan organik dari rumah tangga.
Beberapa pengelolaan sampah organik bisa menggunakan Ember Tumpuk, Komposter Drum / Wadah, Biopori, Lodong Sisa Dapur (Losida), serta Eco Enzyme sebagai salah satu pengelolaan sampah organik rumah tangga.
Untuk sampah organik sendiri yang harus dipisahkan antara lain seperti daun kering, rumput kering, sisa sayur-sayuran, buah-buahan segar, sampah dapur, kulit telur dan sebagainya.
"Apabila tidak dilakukan pengolahan mulai dari sekarang dapat berdampak penumpukan sampah, tempat perkembangbiakan vektor penyakit, banjir, pemanasan global hingga perubahan iklim," ujarnya.
Sementara itu, Mantri Pamong Praja Kemantren Umbulharjo Rajwan Taufiq mengungkapkan, dengan diberikan ember tumpuk ini harapannya sebagai contoh wilayah lain sehingga semakin banyak warga yang menggunakan ember tumpuk sebagai pengelolaan sampah organik dari rumah tangga.
Selain itu, pihaknya juga melakukan gerakan zero sampah dari rumah tangga, juga dilakukan monitoring satgas sampah tingkat kelurahan. Sehingga dalam perkembangannya diharapkan tidak ditemui orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
"Menurut kami perlu memaksimalkan tim zero sampah di kelurahan. Sehingga pemilahan sampah dapat tersosialisasikan dan sampah terbuang sesuai semestinya," katanya.
Selanjutnya salah satu anggota bank sampah, Risma mengungkapkan setelah diberlakukannya gerakan zero sampah, anggota bank sampah di wilayahnya mengalami peningkatan. Terlebih diberikan fasilitas seperti ember tumpuk untuk mengelola sampah organik.
"Semoga dengan diberikan fasilitas ember tumpuk ini semakin banyak warga yang rajin memilah sampah organik maupun anorganik dan semakin banyak pula anggota bank sampah," jelasnya. (Hes)